[Hoaks atau Fakta] Benarkah Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar adalah Mantan Polisi, Simak Faktanya

4 April 2021, 18:29 WIB
Anggota polisi berjada di ruas jalan menuju Gereja Katedral Makassar yang menjadi lokasi ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021. /Arnas Padda/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar dilakukan oleh mantan polisi beragama Protestan.

Narasi tersebut beredar di media sosial Facebook yang dibagikan akun bernama Raffiq Umar Bawazier pada 31 Maret 2021.

Akun tersebut menyertakan narasi yang diklaimnya dengan dua buah gambar.

Gambar pertama berisi artikel berita berjudul "Argo Yuwono: Salah satu pelaku Bom Gereja Katedral, adalah eks anggota intel yang telah dipecat".

Baca Juga: Tabrakan Kapal Indramayu, SAR: Sulitnya Komunikasi jadi Penghambat

Baca Juga: Bawa Inter Milan Menang atas Bologna, Romelu Lukaku Catatkan Rekor Lagi Bersama Nerazzurri

Baca Juga: Soroti Tuduhan Intervensi Pemerintah Usai Kemenkumham Tolak KLB Demokrat Pengamat: SBY-AHY Wajib Minta Maaf 

Kedua, gambar foto pria memakai sorban yang disebut sebagai pelaku pengeboman sebelum melakukan aksi teror.

Kemudian gambar terakhir yang menampilkan pria berdiri memegang papan bertuliskan biodata diri termasuk agama yang disebut Protestan dan juga pekerjaan yang disebutkan sebagai eks-intel Makassar.

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax Mafindo, Minggu, 4 April 2021, klaim bahwa pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar dilakukan oleh mantan polisi beragama Protestan adalah klaim keliru atau hoaks.

Adapun narasi yang dibagikan akun tersebut sebagai berikut:

"Pelakunya, mantan polisi, agama kristen protestan.

Allah telah menunjukan yang benar.

Alhamdulillah.."

Hoaks - Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar adalah Mantan Polisi./Turn Back Hoax

Faktanya, gambar yang dibagikan akun tersebut adalah hasil suntingan.

Pada gambar pertama, setelah dilakukan pencarian berita sebagaimana yang diklaim, tidak ditemukan berita dengan judul "Argo Yuwono: Salah satu pelaku Bom Gereja Katedral, adalah eks anggota intel yang telah dipecat".

Kemudian gambar pria yang memegang kertas adalah pelaku penyerangan ulama Syech Ali Jaber di Bandar Lampung pada September 2020 silam.

Baca Juga: Intip Keseruan Anies Baswedan dan Istri Habiskan Akhir Pekan Ini di Taman Anggrek Ragunan

Foto yang identik pernah dimuat di sebuah portal berita dengan judul "Polisi sebut penusuk Syekh Ali Jaber pemain tunggal, tidak disuruh", pada 17 September 2020.

Tulisan itu pun merupakan tulisan tangan, bukan hasil cetakan seperti yang digunakan dalam gambar yang beredar.

Sementara itu, menurut keterangan Polri, pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar adalah pasangan suami-istri.

Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono pada 29 Maret 2021.

Pasangan suami-istri itu, L dan YSF alias D, melakukan aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Ahad pagi, 28 Maret 2021.

Akibat ledakan bom itu, 20 petugas keamanan dan jemaah gereja luka-luka.

L dan YSF diketahui merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diduga terlibat dalam pengeboman di Jolo, Filipina Selatan, pada 2019.

Dengan demikian, klaim bahwa pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar dilakukan oleh mantan polisi beragama Protestan adalah hoaks.**

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler