PIKIRAN RAKYAT - Tersiar kabar di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa ada 78 tentara Korea Utara telah menjadi mualaf, puluhan tentara itu dikabarkan telah memeluk ajaran agama Islam.
Berdasarkan penelusuran Pikiranrakyat-bekasi.com dari laman Turn Back Hoax, kabar tersebut telah dikonfirmasi sebagai informasi hoaks kategori Misleading Content.
Kabar ini pertama kali diunggah dan dibagikan oleh pemilik akun Facebook Rian Cardoba pada 11 Mei 2020, dengan narasi sebagai berikut.
"Ketika hati telah dibuka, dan kegelapan diterangi. Seruan kebenaran tak mampu untuk dielaki di dalam dada yang lapang. 78 tentara Korea Utara menerima Islam. Berapa banyak Muslim yang online untuk mengatakan, MasyaAllah," tulis dalam narasi yang beredar.
Baca Juga: Viral Aksi 'Pacarmu Ganteng, Kaya, Bisa Gini Gak?', Polda Metro Jaya Periksa Polisi Kokang Senjata
Bersama dengan narasi tersebut, pengguna Facebook tersebut juga mengunggah kolase foto sejumlah laki-laki Asia menggunakan baju militer di dalam masjid.
Setelah ditelusuri, dapat dipastikan bahwa narasi yang dibuat oleh pengguna akun Facebook itu keliru sebab informasi yang dibagikan berbeda dengan informasi yang sebenarnya.
Menurut laporan The Chosunilbo, memang ada puluhan tentara Korea yang menjadi mualaf, namun bukan tentara Korea Utara, melainkan tentara Korea Selatan. Jumlahnya pun bukan 78, melainkan 37 orang.
Hal ini tercantum dalam artikel yang dimuat oleh The Chosunilbo pada Jumat 28 Mei 2004 lalu dengan judul "Ahead of Iraq Deployment, 37 Korean Troops Convert to Islam".
Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Pelaksanaan Salat Idulfitri di Tengah Pandemi
Adapun kolase foto yang dibagikan oleh pengguna Facebook tersebut merupakan foto yang diambil oleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Dalam keterangan foto itu disebutkan bahwa orang yang ada di dalam foto adalah Kapten Son Jin Gu dari Unit Zaitun yang sedang membaca kalimat syahadat di masjid di Hannam-dong sebagai pertanda bahwa dirinya telah masuk Islam.
Dengan demikian, kabar yang tersiar di media sosial Facebook tersebut termasuk ke dalam konten yang menyesatkan sebab narasi yang diberikan dengan fakta yang benar-benar ada, terbukti berbeda. ***