PR BEKASI – Beredar kabar mencatut gula jawa dalam sebuah pesan berantai di aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Pesan WhatsApp itu menyebut bahwa di dalam gula jawa, ada bahan formalin, senyawa kimia pembasmi serangga.
Pesan berantai tentang gula jawa itu juga mencatut salah satu kampus di tanah air yakni Institut Teknologi Bandung (ITB).
Klaim nama lain atau sebutan lain gula jawa yang dicatut dalam pesan itu yakni gula aren dan gula merah.
Baca Juga: Cara Cek Pengumuman SNMPTN 2022 Melalui Link Utama dan Mirror jelang 5 Hari Pengumuman
“Jadi formalin itu sudah diteteskan atau dituangkan di atas pohon.
“Memang efek dari formalin itu membuat Gula Jawa jadi lebih awet dan agak keras (tidak lembek) dan untuk proses memasaknya juga lebih cepat.”
Demikian potongan narasi pesan tersebut, benarkah kabar yang beredar tentang gula jawa tersebut?
Dikutip Pikiran-rakyat.Bekasi.com dari laman Turn Back Hoax, kabar tersebut adalah hoaks, kategorinya ialah konten yang menyesatkan.
Baca Juga: Mengenal Vaksin Covovax, Jenis Vaksin Covid-19 yang Kini Diberikan ke Warga Bekasi
Berdasarkan penelusuran, hoaks itu sudah beredar sejak 2012 lalu dan pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengklarifikasinya.
Siaran pers hasil pengujian BPOM telah dirilis yan gmengungkap parameter formalin dan sulfit pada berbagai produk gula.
Disebutkan bahwa tidak ada kandungan formalin dalam gula jawa meski tetap ada pengawet di dalamnya.
Pengawet dalam gula itu berperan dalam penghambat pertumbuhan mikroba dan aktivitas enzim serta pencegahan reaksi pencoklatan.
Baca Juga: Makanan Terbaik untuk Berbuka Puasa Selama Ramadhan 2022, Apa Saja?
Pertumbuhan mikroba itu dihambat agar tidak terjadi fermentasi sehingga gula tidak berubah menjadi asam dan alkohol.
Selain itu pengawet tersebut berperan dalam meningkan rendemen gula agar gula tidak cepat keras atau coklat.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim yang menyebut gula jawa mengandung formalin adalah hoaks.
Kategori hoaks tersebut adalah konten yang menyesatkan.***