PR BEKASI - Beredar unggahan di media sosial yang memuat foto Soto Hediati alias Titiek Soeharto dengan klaim bahwa dirinya mengawal aksi demo menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) pada Juni 2020.
Namun menurut laporan hasil penelusuran dari situs pengecek fakta Turn Back Hoax, klaim bahwa Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto tertangkap kamera mengawal aksi demo menolak RUU HIP adalah klaim yang salah.
Foto tersebut diunggah pertama kali oleh pemilik akun Facebook bernama Dwi Basuki dengan narasi sebagai berikut:
Baca Juga: Terbukti Terima Suap dan Gratifikasi, Imam Nahrawi Dihukum 7 Tahun Penjara dan Denda Rp400 Juta
"#BadutanPolitik Episode: DONATUR NGGAK MAU RUGI Dua NYONYA BESAR dari klan cendana tertangkap kamera mengawal aksi demo menolak RUU HIP," demikan bunyi narasi tersebut.
Faktanya, foto tersebut diambil bukan saat demo RUU HIP Juni 2020.
Pada foto itu, Titiek Soeharto sedang bersama massa yang melakukan aksi kawal MK di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis, 27 Juni 2019.
Baca Juga: Tak Miliki Pengalaman sebagai Penjaga Pantai, Seorang Wanita Selamatkan 2 Anak yang Nyaris Tenggelam
Pada saat itu, Titiek Soeharto sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ikut menghadiri aksi massa Halal Bihalal PA 212 untuk mengawal sidang putusan MK.
Kedatangannya menjadi pusat perhatian massa.
Titiek turun di sekitar massa yang berada di dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juni 2019.
Baca Juga: Geser DKI Jakarta, BNN Umumkan Sumatra Utara Jadi Daerah Pengguna Narkoba Terbanyak di Indonesia
Massa yang melihat sosok Titiek pun segera mendekati.
Massa juga berebut untuk meminta berswafoto bersama putri mantan Presiden Soeharto itu.
Ada yang berfoto berdua, ada pula yang berfoto beramai-ramai.
Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Lokal Disertai Kilat dan Angin Kencang Berpotensi Melanda Sejumlah Wilayah Jabar
Titiek menggunakan baju berwarna krem dan topi senada. Ia tampak sabar meladeni massa yang ingin berfoto dengannya.
Titiek kala itu turut ambil bagian menuntut MK memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih periode 2019-2024.
Titiek mengaku kecewa bila MK tidak mengabulkan tuntutan tersebut.
Baca Juga: Imam Nahrawi Divonis 7 Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan JPU KPK
“Tentunya akan kecewa kalau mereka tidak bisa memutuskan yang baik, malah memenangkan yang curang itu, tentunya kita pasti akan kecewa, semua pasti akan kecewa,” kata Titiek.
Sementara itu, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI) berdemonstrasi menuntut pencabutan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP, di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, pada Rabu, 24 Juni 2020.***