PR BEKASI - Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa ulama sekaligus politisi Pakistan, Fazal-ur-Rehman gunakan uang zakat untuk meminum alkohol selama penerbangan.
Informasi ini disebarkan oleh salah satu pemilik akun Twitter @AmitTiw77096526 pada Sabtu, 26 September 2020.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs The Logical Indian, klaim bahwa ulama sekaligus politisi Pakistan, Fazal-ur-Rehman yang menggunakan uang zakat untuk meminum alkohol selama penerbangan adalah klaim yang salah atau hoaks.
Baca Juga: Bahan Baku Obat 95 Persen Impor, DPR Dorong Industri Farmasi Gunakan Bahan Baku Lokal
Akun Twitter @AmitTiw77096526 menuliskan narasi:
"Ia memanfaatkan uang zakat dengan baik seperti yang terlihat di lingkaran merah!
Bukankah alkohol dilarang dalam Islam? Jangan-jangan ia menggunakan uang zakat?"
Dalam foto yang beredar terlihat Fazal-ur-Rehman disuguhi dengan alkohol selama penerbangan.
Foto viral itu menunjukkan Rehman sedang duduk di dalam pesawat dengan sebotol Jack Daniel's, merek wiski yang disimpan di meja sampingnya.
Foto tersebut telah tersebar secara viral di Twitter dan telah di-retweet ratusan kali oleh para pengguna Twitter.
Setelah dilakukan pencarian gambar lebih lanjut di mesin pencarian google. Foto tersebut mengarah ke sebuah unggahan di Facebook pada 15 Agustus 2019 oleh halaman Facebook Jamiat Talba Islam.
Dalam gambar tersebut, Rehman terlihat duduk tanpa botol dan gelas alkohol di meja sampingnya.
Jika diteliti lebih lanjut, warna dan bentuk meja di sampingnya pun berubah total dari foto aslinya.
Baca Juga: RUU Cipta Kerja Sudah Sesuai Mekanisme yang Berlaku, DPR: Hal itu Bisa Dilihat Publik
Berikut adalah perbandingan foto viral yang telah diedit (kiri) dan foto aslinya (kanan):
Rehman adalah politikus garis keras sayap kanan dan presiden Jamiat Ulama-e-Islam dan Majelis Ulama Islam di Pakistan saat ini.
Rehman sempat menjadi anggota Majelis Nasional dari 1988 sampai Mei 2018 dan menjabat sebagai Pemimpin Oposisi dari 2004 hingga 2007.
Rehman dianggap sebagai politisi pro-Taliban, yang dikenal karena kedekatannya dengan pemimpin Islam Afghanistan.
Baca Juga: Tidur dan Mandi Bersama Selama 10 Tahun, Pria Ini Baru Tahu Kalau Istrinya Ternyata Laki-laki
Di masa lalunya, dia telah menyerukan penerapan Syariah di Pakistan, kemudian membentuk aliansi dengan partai politik sekuler.
Sampai sekarang pun tidak sedikit warga Pakistan yang masih membenci Rehman, tindakan di pembuatan berita palsu di atas merupakan salah satu ulah warga yang masih membenci tindakan Rehman di masa lalu.
Kabarnya dia telah berusaha untuk mengubah dirinya menjadi seorang moderat tanpa koneksi dengan ekstremis agama dan garis keras.***