Cek Fakta: Survei Menunjukkan 85 Persen Masyarakat Indonesia Dikabarkan Dukung Jokowi Tiga Periode

- 6 Januari 2021, 22:10 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. //Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang mengklaim bahwa sebuah survei menunjukkan, 85 persen masyarakat Indonesia mendukung Joko Widodo (Jokowi) untuk maju tiga periode sebagai Presiden RI.

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Jabar Saber Hoaks, Rabu, 6 Januari 2021, narasi yang mengeklaim terdapat sebuah survei yang menunjukkan 85 persen masyarakat dukung Jokowi tiga periode adalah klaim yang keliru atau hoaks.

Narasi tersebut beredar di media sosial Facebook dan diunggah oleh pemilik akun Facebook Pandhoe Dewabratha Pabdhoe pada 19 Desember 2020 dengan narasi berikut:

Baca Juga: El Rumi Tertahan di Bandara Dubai karena Tes PCR Expired: Nggak Tau Kenapa Boleh Terbang dari London 

Tangkapan layar klaim yang menyebutkan survei 85 persen masyarakat Indonesia dukung Jokowi tiga periode.
Tangkapan layar klaim yang menyebutkan survei 85 persen masyarakat Indonesia dukung Jokowi tiga periode. Facebook Pandhoe Dewabratha Pabdhoe

"MANTABZ! FAKTA SURVEY 85% Rakat Indonesia mendukunng JOKOWI 3Periode
Katakan #YES! & darimana? bila kalian salah satu dari 85% pendukung Jokowi ????J3P"

Faktanya, Jokowi dengan tegas menolak usulan jabatan presiden tiga periode. Bahkan menurutnya usulan tersebut hanya akan membuat dirinya semakin terpuruk.

"Usulan itu menjerumuskan saya," kata Jokowi lewat akun Twitter resminya yang bercentang biru, @jokowi, Minggu, 2 Desember 2019.

Jokowi juga menyampaikan, dia adalah produk pemilihan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, berdasarkan konstitusi yang mengatur masa jabatan presiden dengan maksimal dua periode.

Baca Juga: Satu Kontrakan Dilalap si Jago Merah di Bekasi, Tiga Orang Dinyatakan Tewas

"Saya adalah produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pasca reformasi. Posisi saya jelas: tak setuju dengan usul masa jabatan Presiden tiga periode," tuturnya.

Soal usulan Presiden dipilih tiga periode, menurut Jokowi, terdapat tiga hal yang justru akan membuatnya buruk di mata publik.

“Satu, ingin menampar muka saya. Ya. Yang kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga, ingin menjerumuskan. Itu saja. Ini yang sejak awal saya sampaikan,” ujarnya.

Bicara soal survei, hasil survei Voxpopuli Research Center yang dilakukan akhir Desember 2020 menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami kenaikan.

Baca Juga: Kaget Risma Bisa Temukan Gelandangan di Kawasan Elite Jakarta, Rocky Gerung: Dia Sekarang Pencitraan 

Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad menyebut, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai lebih 70 persen.

"Memasuki 2021, tingkat kepuasan rakyat terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi mengalami kenaikan, di mana angka kepuasan mencapai lebih dari 70 persen," kata Dika Moehamad.

Dia mengatakan pada momentum satu tahun periode kedua bulan Oktober 2020, tingkat kepuasan terhadap Jokowi mencapai 64,7 persen.

Angkanya kini naik menyentuh 70 persen, tepatnya 72,8 persen.

Sementara itu angka ketidakpuasan turun dari 30,6 persen menjadi 23,3 persen. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab (4,7 persen-3,9 persen).

Baca Juga: Jangan Tahan Buang Air Kecil! Bisa Sebabkan Infeksi Saluran Kemih, Kenali Penyebab dan Cara Cegahnya 

Sementara itu, terobosan dilakukan Jokowi dengan mewujudkan undang-undang Omnibus Law yang diyakini bisa membawa keluar Indonesia dari hambatan struktural dan birokrasi.

"Di sisi lain ketegasan pemerintah terhadap Rizieq Shihab dan pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI) turut mendongkrak kepuasan publik terhadap Jokowi," tuturnya.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Tersingkirkan di Arsenal, Media Turki Bocorkan 'Pelabuhan Baru' Mesut Ozil Hingga Jadi Trending 

Oleh karena itu, klaim survei 85 persen masyarakat mendukung Presiden Joko Widodo tiga periode adalah salah. Faktanya, tidak ada informasi valid sumber survei tersebut.

Informasi ini jenis hoaks Fabricated Content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya.

Konten ini dibentuk dengan kandungan 100 persen tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x