PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang mengklaim terdapat korban akibat disuntik vaksin Covid-19 di Pamekasan, Jawa Timur yang dilarikan ke Rumah Sakit.
Namun berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Kominfo, Kamis, 14 Januari 2021, narasi yang menyebut terdapat korban akibat disuntik vaksin Covid-19 di Pamekasan adalah narasi yang keliru atau hoaks.
Narasi tersebut beredar di media sosial Facebook dan diunggah oleh pemilik akun Facebook Sudawirat Muhammad pada 10 Januari 2021 dengan narasi sebagai berikut:
Baca Juga: Dihujat Warganet Usai Langgar Prokes, Raffi Ahmad: Saya Minta Maaf karena Kejadian Ini Jadi Heboh
"Korban Suntik Vaksin Pamekasan Di Larikan Kerumah Sakit Umum"
Faktanya, berita tersebut sudah diunggah sejak tahun 2018, santri Pondok Pesantren (PP) Al Falah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang menjadi korban vaksinasi difteri hingga harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit (RS) yakni sebanyak 34 orang.
Sementara sebagian lainnya dibawa pulang oleh orang tuanya dan dirawat di rumahnya masing-masing.
Baca Juga: Jokowi Minta Rekomendasi Komnas HAM Soal Tewasnya Anggota FPI Ditindaklanjuti dan Dikawal
Insiden yang menimpa santri akibat suntikan vaksin difteri oleh petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat itu terjadi pada Minggu, 11 Februari 2018.
Kejadian itu menimpa siswa-siswi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al Falah, Sumber Gayam.
Sementara itu, hingga saat ini vaksin Covid-19 masih belum tersebar luas di tengah masyarakat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA bagi vaksin Covid-19 Sinovac dengan efikasi sebesar 65,3 persen.
Baca Juga: Ikut Berduka Atas Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Pemerintahan AS Tawarkan Bantuan kepada Indonesia
"Pada Senin 11 Januari, Badan POM memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac yg bekerja sama dengan Bio Farma," kata Kepala BPOM Penny K Lukito.
Setelah izin penggunaan darurat terbit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menerima dosis pertama dari vaksin tersebut pada Rabu, 13 Januari 2021.
Selain Presiden Jokowi, pejabat lain yang ikut divaksinasi Covid-19 secara perdana yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis.
Pemerintah diketahui juga telah merencanakan kelompok sasaran program vaksinasi Covid-19 pada 14 dan 15 Januari 2021:
Baca Juga: Polisi: Selain Keluarga Syekh Ali Jaber, Tamu yang Datang untuk Takziyah Akan Dilarang
Sasaran dalam program vaksinasi adalah pejabat publik daerah, yakni gubernur, kepala dinas kesehatan, Sekda, Pangdam, Kapolda, dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19.
Berikutnya adalah pengurus Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan dan Key Opinion Leader Kesehatan Daerah.
Kemudian sasaran berikutnya tokoh agama daerah yakni perwakilan Nahdlatul Utama, Perwakilan Muhammadiyah, Perwakilan Organisasi Kristen, Katolik, dan Budha.***