Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Rela Gelontorkan Dana Fantastis untuk Danai Buzzer di Jakarta

- 21 Februari 2021, 12:37 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikabarkan gelontorkan dana sebesar Rp5 miliar untuk para buzzer DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikabarkan gelontorkan dana sebesar Rp5 miliar untuk para buzzer DKI Jakarta. /Instagram/ @aniesbaswedan

PR BEKASI - Baru-baru ini beredar narasi di media sosial yang mengeklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata menggelontorkan dana sebesar Rp5 miliar untuk para buzzer.

Narasi tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Randy Dwi Rangga pada 15 Februari 2021 dengan narasi lengkap sebagai berikut:

"Terbongkar @aniesbaswedan Bayar Buzzer 5 Miliar Lebih Setahun

GAJIIIAN DRUUUUN...

NJIIIRRR... TERNYATA MALING TERIAK RAMPOK.."

Baca Juga: Rocky Gerung Dipolisikan Usai Sebut Otak Presiden Harus Direvisi, Refly Harun: Dia Sangat Cerdas

Tangkapan layar yang menunjukkan Anies Baswedan gelontorkan dana Rp5 miliar untuk para buzzer DKI Jakarta.
Tangkapan layar yang menunjukkan Anies Baswedan gelontorkan dana Rp5 miliar untuk para buzzer DKI Jakarta. Kominfo

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta, narasi yang mengeklaim Anies Baswedan gelontorkan dana sebesar Rp5 miliar untuk para buzzer DKI Jakarta adalah keliru atau hoaks.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Minggu, 21 Februari 2021, faktanya, anggaran tersebut adalah alokasi untuk membayar influencer untuk promosi pariwisata namun telah dibatalkan. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat merencanakan anggaran Rp5 miliar untuk membiayai lima influencer

Baca Juga: Gibran Tak Lolos Kualifikasi sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024, Begini Tanggapan Neno Warisman

Tujuannya untuk mempromosikan pariwisata di Jakarta. Namun anggaran itu kini dinyatakan sudah dihapus.
 
Anggaran itu terlihat ada di Rancangan Plafon Anggaran Seentara (PPAS), tepatnya pada dokumen Lampiran III Komisi B. Program Kegiatannya adalah "Penyelenggaraan aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial".

Sasarannya adalah "Jumlah influencer aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial".

Baca Juga: Sudah Terendam Banjir, Sejumlah Rumah di Kemang Tertimpa Tanah Longsor Akibat Hujan Deras
 
Targetnya, ada lima influencer yang diikutsertakan serta anggaran untuk lima influencer yang mempromosikan pariwisata Ibu Kota ini sebesar Rp 5.008.691.930,00.
 
"Sudah dihapus sejak awal Oktober, anggaran tersebut saat ini sudah tidak ada dalam RAPBD 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Edy Junaedi.
 
Berdasarkan usulan pada Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) DKI 2020, dana itu akan digunakan untuk membiayai aktivitas pariwisata yang oleh influencer di media sosial.

Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir, Hasto Kristiyanto Kritik Asumsi Anies Baswedan yang Sebut Air Masuk ke Bumi
 
Dana sebesar Rp 5.008.691.930 itu disasarkan pada lima influencer. Influencer secara umum adalah orang yang memiliki pengikut relatif besar di media sosial sehingga dijadikan model panutan.

Profesi buzzer kini memang tengah viral diperbincangkan masyarakat, MUI bahkan telah membuat fatwa haram untuk aktivitas negatif buzzer.

Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menjadi salah satu sorotan dengan profesi tersebut.

Abu Janda mengaku bekerja sebagai buzzer atau influencer kubu Joko Widodo (Jokowi) yang dibayar mahal.

Baca Juga: Gibran Tak Lolos Kualifikasi sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024, Begini Tanggapan Neno Warisman

Tak disebutkan nominalnya, yang menimbulkan pertanyaan siapa yang membayar dan uang dari mana yang diberikan.

Abu Janda yang mengaku bekerja sebagai buzzer Jokowi berdasarkan video yang diunggah oleh Roy Suryo. Video tersebut pun viral di media sosial.

Ia mengaku bekerja sebagai buzzer pada Pilpres 2019 lalu. Abu Janda bahkan mengaku dibayar dengan nominal uang yang cukup besar.

Pakar Telematika, Roy Suryo mengunggah video pengakuan Abu Janda dalam akun Twitter-nya, @KRMTRoySuryo2, Selasa, 2 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Raih Prestasi dari 7 MV, BTS Lampaui 700 Juta Viewers di YouTube

Dalam video berdurasi 28 detik itu, Abu Janda mulanya menyebut posisi komisaris BUMN diberikan pada orang yang berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Meski ikut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, kala itu Abu Janda hanyalah seorang influencer. Namun, ia mengakui menerima sejumlah uang.

Karena itulah, Abu Janda tak ditawari menduduki posisi penting di BUMN.

Sementara itu, Roy Suryo menuliskan cuitan yang berisi kesimpulan dari pernyataan Abu Janda. Dalam cuitannya, Roy Suryo menyebut Abu Janda dibayar menggunakan uang rakyat.

Baca Juga: Inilah 5 Algojo Eksekutor Tersadis di Dunia, Ada dari Indonesia?

"Dari PENGAKUAN si Abu Janda @permadiaktivis1 ini setidaknya ada 2 FAKTA:

- Komisaris2 BUMN adalah (bagi2 Jabatan) utk yg "Berjuang di TKN"

- "Influencer2 Piaraan" spt Dia & DenS DIBAYAR (pakai Uang Rakyat)

L-uar B-iasa P-arah / Ugal2an ini kelakuannya ...

Makin AMBYAR,"

Oleh karena itu, klaim Anies membayar buzzer DKI Jakarta sebesar Rp5miliar adalah salah. Faktanya, anggaran tersebut adalah alokasi untuk membayar influencer untuk promosi pariwisata namun telah dibatalkan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x