Cek Fakta: Pemerintahan Jokowi Akan Adakan Vaksin Massal Secara Paksa Pada Februari 2022, Benarkah?

- 12 November 2021, 21:19 WIB
Berikut fakta mengenai kabar yang menyebut bahwa Pemerintahan Jokowi akan adakan vaksin massal pada Februari 2021.
Berikut fakta mengenai kabar yang menyebut bahwa Pemerintahan Jokowi akan adakan vaksin massal pada Februari 2021. /Tangkapan layar kanal Youtube Sekretariat Presiden/

PR BEKASI - Baru-baru ini masyarakat Indonesia digegerkan dengan informasi yang menyebutkan bahwa Pemerintahan Jokowi akan mengadakan vaksin secara massal.

Namun vaksin tersebut akan diberikan secara paksa kepada masyarakat Indonesia pada bulan Februari 2022.

Tak hanya itu, disebutkan juga bahwa vaksin tersebut sangatlah ganas dan dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Usai Resmikan dan Jajal Sirkuit Mandalika, Jokowi: Kalau untuk Pembalap Mungkin Gak Masalah, Tapi Saya?

Informasi tersebut pertama kali disebarkan oleh pemilik akun Facebook Serdadu_Opposite6890 dengan narasi sebagai berikut:

"WASPADA NASIONAL...!!! Nanti bulan Februari 2022 REZIM (Pemerintahan) akan adakan vaksin massal paksa secara menyeluruh dengan vaksin yang lebih ganas dan mematikan.

Rezim Jokowi bukan baik2. Penjajah rakyatnya "dewek" sendiri. Sifat penjajah pasti keji, jahat dan licik. Rezim telah bersiap melihat manusia mati bergelimpangan di mana2. Bagi (mereka) merupakan suatu hiburan.

Hiburannya orang kafir itu apabila melihat Muslim tersiksa/terbunuh mengenaskan. Target 1 VAKSIN = 1 NYAWA"

Baca Juga: Jokowi dan PM Malaysia Sepakat Luncurkan 'Vaccinated Travel Lane' antara Kuala Lumpur, Jakarta, dan Bali

Lantas Pemerintahan Jokowi akan melakukan hal semacam itu pada tahun depan? Berikut adalah faktanya yang telah dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara News.

Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi buka suara mengenai informasi tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa Pemerintahan Jokowi tidak berencana menggelar vaksin massal pada Februari 2022 seperti yang dinarasikan dalam informasi yang beredar tersebut.

"Tidak benar. Wah tidak ada itu ya," kata Nadia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Sirkuit Mandalika Jelang Gelaran WSBK Championship

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada bulan Februari 2022 faktanya pemerintah menargetkan penyuntikan vaksin Covid-19 mencapai 400 juta dosis kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Sehingga angka 400 juta (dosis) sesudah ditambah target anak-anak kita bisa selesaikan pada Januari-Februari 2022," tuturnya saat rapat dengan Komisi IX DPR RI pada Agustus 2021.

Terhitung hingga Jumat, 12 November 2021, sudah ada 208 juta lebih dosis vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.

46,11 persen dari populasi Indonesia telah mendapatkan dosis pertama, sedangkan sebanyak 29,30 persen telah menerima dosis kedua.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Tolak Jabatan dari Jokowi, Kiky Saputri: Nggak Siap Dipecat Dua Kali?

Maka dari itu informasi yang menyebutkan bahwa Pemerintahan Jokowi akan mengadakan vaksin massal secara paksa pada Februari 2022 adalah tidak benar.

Sebagai informasi, hingga saat ini tidak ada satu pun produsen vaksin di dunia yang sanggup menyediakan vaksin Covid-19 dalam jumlah banyak dan satu waktu sekaligus.

Oleh karena itu di Indonesia sendiri pun terdapat berbagai jenis vaksin Covid-19.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintahan Jokowi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 agar masyarakat dapat segera mendapatkan vaksin.

Baca Juga: Cek Fakta: Gawat! Kesehatan Presiden Jokowi Dikabarkan Melemah, Benarkah?

Hal ini guna mengejar kekebalan kelompok (Herd Immunity). Untuk mencapai kekebalan kelompok, maka 70 persen populasi masyarakat Indonesia harus mendapatkan vaksinasi lengkap (dosis satu dan dua).

Sampai dengan 6 Oktober 2021, terdapat 10 jenis vaksin covid – 19 telah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat/ Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM.

Diantaranya adalah Sinovac, Bio Farma, Sinopharm, Moderna, Astra Zeneca, Pfizer, Jhonson & Jhonson, Sputnik V, Cansino Bio, dan JBio.

Beberapa vaksin tersebut juga ada yang sudah mendapatkan persetujuan Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.

BPOM telah menegaskan bahwa semua jenis vaksin Covid-19 yang mendapat EUA telah melalui pengkajian yang intensif terhadap keamanan, khasiat, dan juga mutunya.***

Editor: Ghiffary Zaka

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah