Network
PR BEKASI - Waketum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono menanggapi soal bisnis tes polymerase chain reaction (PCR) yang diduga melibatkan nama beberapa menteri di Kabinet Indonesia Bersatu.
Namun ternyata, Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa isu bisnis tes PCR ini telah menjadi sorotan masyarakat di Uni Eropa dan beberapa negara lainnya.
Ferry Juliantono menyatakan kalau dia menerima kontak dari teman-temannya di berbagai negara yang mengetahui isu bisnis tes PCR di Indonesia.
Baca Juga: Waketum Gerindra Komentari Bisnis PCR: Saya Khawatir Pak Jokowi Menjadi Presiden yang Pertama Diborgol
"Saya mendapat kontak dari teman-teman saya di Uni Eropa dan beberapa negara lain mereka tahu tentang informasi ini," katanya, sebagaimana PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Sabtu, 6 November 2021.
Sebab itu, dia mengaku merasa miris selama pandemi ini karena berkaca dengan sikap pemerintah negara lain.
Pasalnya, dia menilai banyak negara yang setiap pemerintahannya berebut untuk dapat memberikan harga paling murah dan ekonomis pada rakyat mereka.
Baca Juga: Pengamat Timur Tengah Faizal Assegaf Minta Pelaku Skandal PCR Dihukum Mati, Ada Apa?
Akan tetapi, hal itu seolah berbanding terbalik di Indonesia dengan harga tes PCR di awal pandemi yang bisa mencapai angka jutaan.
"Kita bisa membandingkan dengan beberapa negara, di Indonesia di kita ini pejabat pemerintahnya berbisnis sama rakyatnya ambil keuntungan," tuturnya.
Dikatakan Ferry Juliantono bahwa ini menjadi isu yang sensitif di dunia, selain soal polemik lainnya menyangkut Indonesia.
Baca Juga: Refly Harun Soroti Sikap Jokowi soal Dugaan Bisnis PCR Luhut Binsar Pandjaitan: Barangkali Anak Emas
"Ini jadi isu sensitif di dunia, ini pertaruhannya Pak Jokowi karena dunia menyorot ,di luar soal isu kerusakan lingkungan alam dan lingkungan hidup," ucapnya.
"Tapi juga soal ini, penanganan pandemi Covid ini, secara moral etika dunia nyorot loh ini," sambungnya.
Di sisi lain, tak sedikit pihak yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengambil sikap atas isu tersebut.
Baca Juga: PCR Jadi Syarat Wajib Naik Pesawat saat Kasus Covid-19 Turun, Yan Harahap: Rakyat Kok Dijadikan Ladang Bisnis?
Banyak pihak yang menyarankan agar Jokowi melakukan reshuffle menteri terkait, yakni Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Sementara itu, masing-masing pihak dari menteri yang disebutkan namanya sudah membantah keterlibatan dalam isu bisnis tes PCR untuk mengambil untung.
Seperti Luhut Binsar Pandjaitan sendiri yang menyampaikan bantahan keterlibatan dirinya dalam bisnis PCR di media sosial.***
