Menurut laman resmi Pemerintah Kota Semarang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengklarifikasi terdapat salah paham terkait penyuntikan siswa di sekolah itu.
Petugas penyuntik sudah mengikuti prosedur vaksinasi Covid-19 antara lain menggunakan sarung tangan dan pembersih tangan.
Baca Juga: Rahasia One Piece Chapter 1039, Joy Boy Ternyata Pernah Berhadapan Langsung dengan Im Sama
Selain itu, alat suntik juga sudah diisi vaksin dan petugas tidak membiarkan alat suntik kosong atau vaksin kosong.
Saat petugas melakukan aspirasi, tarikan di awal suntikan, terlihat ada sedikit darah sehingga petugas mencabut kembali suntikan karena berisiko masuk ke pembuluh darah.
Dengan pertimbangan tersebut, petugas menunda penyuntikan vaksinasi dosis kedua pada siswa. Tapi, petugas tidak menyampaikan hal tersebut kepada orang tua maupun pihak sekolah.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Misteri One Piece Chapter 1039 hingga Larangan Rokok Bagi Warga Malaysia
Dinas Kesehatan telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pendampingan kepada puskesmas penyelenggara vaksinasi untuk menyampaikan kronologi kejadian.
Orang tua siswa pun telah menerima penjelasan terkait kejadian tersebut. Vaksinasi ulang dosis kedua telah dilakukan dan disaksikan langsung oleh perwakilan sekolah dan orang tua.
Dengan demikian informasi yang menyebut siswa di Sekolah Tunas Harum Bangsa Semarang menerima suntikkan vaksin Covid-19 yang kosong adalah hoax.***