Cek Fakta: Peraih Nobel Disebut Nyatakan Corona Sengaja Dibuat Tiongkok, Simak Faktanya

- 28 April 2020, 10:27 WIB
ILUSTRASI virus corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention.*
ILUSTRASI virus corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Nama Tasuku Honjo, peraih Nobel asal Jepang, ramai diperbincangkan warganet di platform media sosial Facebook.

Dalam narasi unggahan di Facebook disebutkan bahwa Tasuku Honjo mengeluarkan pernyataan virus corona tidak muncul secara alami, tetapi karena rekayasa dan buatan Tiongkok.

Akan tetapi, setelah dilakukan penelusuran oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, narasi tersebut hoaks.

Penjelasan tersebut diungkapkan mahasiswa yang dibimbing Tasuku Hanjo di Universitas Kyoto, Jepang, Alok Kumar.

Baca Juga: Segala Cara Akan Dilakukan, WHO: Pandemi Virus Corona Jauh dari Selesai

Dalam menanggapi hal itu, Kumar membantah bahwa pernyataan tersebut dikeluarkan dosennya.

Pernyataan Kumar itu mengacu artikel milik newsmeter.in berjudul Fact Check: Did Japan’s Nobel laureate professor say COVID-19 is man-made virus?.

Kumar menjelaskan, Tasuku Honjo tidak pernah bekerja di laboratorium Wuhan, Tiongkok. Dia tidak pernah pula menghubungi pengelola laboratorium itu.

Selain itu, Kumar juga mengatakan bahwa Tasuku Honjo tidak melakukan riset terkait asal dan fungsi virus corona serta penelitian lain menyangkut virus corona.

"Seluruh konten (di media sosial) itu merupakan rekayasa," ujar Kumar sebagaimana dilaporkan Antara.

Baca Juga: Ilmuwan AS Klaim Obat Kanker Eksperimental Dapat Hentikan Virus Corona

Berikut narasi lengkap unggahan keliru itu:

"Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo, menciptakan sensasi di depan media hari ini dengan mengatakan bahwa virus korona itu tidak alami.

Jika itu alami, itu tidak akan mempengaruhi seluruh dunia seperti ini. Karena, sesuai sifatnya, suhu berbeda di berbagai negara.  Jika itu alami, itu akan berdampak buruk hanya pada negara-negara yang memiliki suhu yang sama dengan Cina.

Sebaliknya, menyebar di negara seperti Swiss, dengan cara yang sama menyebar di daerah gurun. Padahal kalau itu alami, pasti sudah menyebar di tempat dingin, tetapi mati di tempat panas.

Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan.

Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Cina. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan Corona. Tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal.

Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa Corona tidak alami. Itu belum datang dari kelelawar. Cina telah membuatnya.

Jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya. Tapi Cina berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang".

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai pernyataan Tasuku Hanjo soal virus corona yang direkayasa Tiongkok adalah hoaks.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x