Dia menyatakan, pesan berantai yang menyebutkan soal simbol dan sandi pelaku kejahatan tidak benar.
Baca Juga: Karyawannya Meninggal Dunia karena Corona, Pabrik di Bekasi Ditutup
"Itu tidak benar. Tidak ada hal tersebut dan itu hanya bertujuan menimbulkan keresahan," ujarnya.
Menurut kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Eliasta Meliala, pesan berantai itu mengada-ada.
Dia mengatakan, daripada membuat simbol lewat coretan, pelaku bakal lebih mudah berkomunikasi melalui WhatsApp atau media sosial lain yang sifatnya jauh lebih rahasia.
"Bawa-bawa cat kan mencurigakan. Sementara banyak media lain yang jauh lebih efektif. Singkatnya, mengada-ada," kata dia.***