Akan tetapi dalam gambar asli tidak mengatakan bahwa memakai masker wajah dalam waktu lama dapat menyebabkan hiperkapnia.
Baca Juga: Jelang New Normal, PLN Siapkan Tiga Fase Protokol Pelaksanaan Kerja
Sudah jelas bahwa gambar yang diunggah akun tersebut adalah hasil editan. Berikut ini perbandingan tangkapan layar foto dalam unggahan yang menyesatkan (kiri) dan foto asli di WikiJournal of Medicine (kanan):
Menurut situs web medis yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yakni WebMD, hiperkapnia adalah keadaan ketika seseorang tidak dapat bernapas secara normal dan kabon dioksida terbentuk dalam aliran darah, yang menyebabkan keseimbangan pH darah menjadi lebih asam.
Gejala hiperkapnia biasanya adalah kecemasan, sakit kepala, dan sesak napas.
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Kembali Dilanjutkan, Rute Diperpanjang Hingga Surabaya
Sementara itu, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand menerbitkan infografis pada 17 April 2020, dengan mengatakan tidak ada bukti bahwa penggunaan masker wajah yang dalam waktu lama dapat menyebabkan perubahaan keseimbangan pH darah manusia.
"Mengenakan masker untuk waktu lama bisa menyebabkan sesak napas. Namun, saat ini tidak ada bukti penelitian yang menyatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan darah berubah menjadi asam, karena keadaan di mana darah menjadi asam (Asidosis) adalah kelainan darah atau cairan yang tidak seimbang dalam tubuh kita," kata Departemen Pengendalian Penyakit Thailand.
Rumah Sakit (RS) Thonburi di Bangkok, Thailand juga membantah klaim tersebut di akun Twitter pada 7 Maret 2020, mengatakan bahwa memakai masker wajah untuk waktu yang lama tidak akan menyebabkan darah menjadi asam.***