Network
PR BEKASI – Beredar kabar yang mencatut Booster Covid-19 yang kini tengah diberikan ke masyarakat Indonesia.
Unggahan di Facebook tersebut mengklaim bahwa Booster Covid-19 diberikan setiap 6 bulan atau setengah tahun sekali.
Tak hanya itu, disebutkan pula dalam klaim tersebut bahwa Booster Covid-19 itu diberikan karena antibodi menurun setelah sekian bulan.
Terlihat unggahan itu telah mendapat 4 react, 5 komentar, dan telah 3 kali dibagikan.
Baca Juga: 10 Karakter One Piece yang Kehilangan Pesonanya Setelah Time Skip
“Yg udh suntik sinovac dosis 2, tungggu yg ke 3 tahun edpan ya krn ada penurunan anti body stlh 6 bulan. Setelah 6 bln berikutnya sntk lg dst dst. Bgitu jg vksn merek lain akan menyusul krn jg ada penurunan anti odi stlah sekian bln suntikan.
“Silahkan kalian yg menerima vksinasi dgn alasan apapun menikmati situasi sprti ini krn hukum yg berlaku jika diam dan manut pasti akan di umpankan!!"
Demikian narasi yang beredar tersebut. Unggahan itu menyertakan tautan diduga berita berjudul “Antibodi Sinovac Menurun, Kemenkes Suntik Ketiga Tahun Depan”.
Benarkah kabar tersebut?
Baca Juga: Info Vaksin Bekasi: Tersedia Dosis 2 hingga Booster dan Berakhir 18 Maret 2022
Dikutip Pikiran-rakyat.Bekasi.com dari laman Kominfo, kabar yang menyebut vaksin booster diberikan setiap 6 bulan sekali adalah hoaks.
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr. Tonang Dwi Ardyanto, antibodi menurun bukan satu-satunya alasan pemberian booster.
Epidemiolog itu menyatakan kebijakan booster diperuntukkan bagi yang berusia 18 tahun ke atas minimal setelah 6 bulan menerima vaksin.
Baca Juga: Driver Ojol Nekat Panjat Pagar dan Tembus Barisan Keamanan Demi Salaman dengan Francesco Bagnaia
Tak hanya itu, vaksin booster juga diperuntukkan bagi mereka yang berada di wilayah dengan vaksinasi 70 persen untuk dosis 1 dan 60 persen untuk dosis lengkap.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim yang menyebut Booster Covid-19 diberikan tiap 6 bulan sekali adalah hoaks.***
