Masih dalam unggahan yang sama, US Army Garrison Daegu juga menyertakan dua foto yang menampilkan anggotanya sedang melakukan metode deteksi sederhana tersebut di gerbang masuk menuju kamp Henry.
Baca Juga: Jurnalis Ditahan Usai Laporkan Kasus Virus Corona di Wuhan
Selain itu dalam artikel yang dipublikasikan Newsweek pada 5 April 2020, metode menghirup aroma cuka itu dilakukan untuk mengidentifikasi pendatang yang mungkin saja terpapar virus corona melalui tanda ketidakmampuan indra penciuman mencium bau cuka.
British Association of Otorhinolaryngology (ENT UK) pernah menyatakan bahwa hilangnya kemampuan indra penciuman merupakan salah satu gejala infeksi virus corona.
Sementara di Korea Selatan, sekitar 30 persen pasien yang terbukti positif juga mengalami ketidakmapuan tersebut terutama pada pasien dengan gejala ringan.
Baca Juga: 10 Tahun Dicari, Buronan Pemalsuan Surat Tertangkap dalam Kondisi Reaktif
Namun tidak semua kasus ketidakmampuan indra penciuman berfungsi semestinya berkaitan dengan gejala virus corona karena kondisi tersebut juga bisa terjadi kepada orang yang sedang mengalami flu biasa atau alergi.***