Cek Fakta: Benarkah Ahok Membubarkan Pertamina Setelah Rugi Rp11 Triliun?

- 3 September 2020, 18:30 WIB
Komisaris Pertamina, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Komisaris Pertamina, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. /Instagram.com/@basukibtp

Ahok menjelaskan panjang lebar. Dia menyatakan ingin membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam mengurangi defisit neraca berjalan.

Baca Juga: 67 Jurusan Bisa Daftar Lowongan Calon Prajurit Karier TNI, Simak Mekanisme Pendaftarannya

Dia juga ingin meningkatkan kinerja Pertamina di kancah global. Selain itu, mengemban jabatan tersebut menjadi portofolio baginya.

Lalu, Andy bertanya, “Anda optimistis ini bisa jalan ini?” Ahok pun menanggapi, “Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang nih.”

Lewat video yang lengkap ini, diketahui bahwa konteks pernyataan Ahok adalah soal program yang sedang ia jalankan di Pertamina, yakni e-procurement.

Baca Juga: TNI Buka Lowongan Perwira Prajurit Kerja Hingga 31 Oktobee 2020, Simak Persyaratannya bagi Pendaftar

Ahok meyakini efek dari program tersebut akan mulai terlihat dalam tujuh bulan ke depan. Jika tidak, Ahok akan “bubar” atau berhenti. Kata-kata “tujuh bulan” itu tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi.

Terkait pembubaran pun, Ahok tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina. Konteksnya adalah soal BUMN di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain.

Menurut Ahok, jika e-procurement bisa diadopsi oleh seluruh BUMN, BUMN bakal menghemat anggaran yang cukup besar. Dengan demikian, tidak akan ada lagi BUMN yang mesti mendapatkan suntikan dana dari APBN.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x