Network
PR BEKASI - Beredar foto di media sosial Facebook disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa Menteri Keagamaan (Menag) Fachrul Razi belajar mengaji dengan Abu Janda.
Foto serta narasi tersebut pertama kali diunggah oleh salah satu pemilik akun Facebook dengan nama Ara Sukara Li dengan judul "Disindir Hanya Hafal Juz Amma. Akhirnya Menag Belajar Mengaji Dengan Abu Janda.”
Namun berdasarkan hasil penelusuran tim pengecek fakta seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, klaim tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
Baca Juga: Pulau Jawa Tiga Kali Dilanda Gempa Dangkal dalam Waktu Berdekatan, BMKG Beri Sinyal Bahaya
Berikut narasi lengkap unggahan tersebut:
“Pantesan saja makin gemblung, belajar ngajinya juga sama orang Gemblung!”
Narasi pada gambar:
“Disindir Hanya Hafal Juz Amma, Akhirnya Menag Belajar Mengaji Dengan Abu Janda”.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa artikel pada laman mozilarain[dot]blogspot[dot]com tersebut memelintir konteks pemberitaan dari artikel beritaislam.org berjudul “Menteri Agama Fachrul Razi Foto Bareng Dengan Abu Janda” yang tayang pada 3 November 2019.
Dalam artikel di beritaislam.org tidak terdapat pernyataan yang menyatakan Menteri Agama Fachrul Razi belajar mengaji dengan Abu Janda.
Selain itu, dari laman itu diketahui bahwa foto artikel tersebut diambil dari akun media sosial Abu Janda. Setelah ditelusuri lebih lanjut, foto tersebut diunggah di akun IG Abu Janda (@permadiaktivis2) pada 3 November 2019.
Baca Juga: Ceritakan Kisah Perjuangan Miliki Momongan, Zaskia Sungar dan Irwansyah Banjir Dukungan
Dalam unggahan tersebut, Abu Janda menambahkan narasi sebagai berikut: “Saya bukan menteri agama Islam saja, saya menteri semua agama”, seharusnya diucapkan oleh semua Menteri Agama RI. Saya bilang, semoga bapak benar2 perhatikan kebebasan beribadah bagi semua agama – bebas dari persekusi, selamat bertugas pak. Selametan di kediaman pak Menag.”
Dari narasi akun @permadiaktivis2 tersebut tidak ditemukan pernyataan Menag belajar mengaji dengan Abu Janda atau Permadi.
Oleh karena itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***
