Mengenang Glenn Fredly, Sosok Salah Satu Musisi yang Gemar Berinvestasi

9 April 2020, 11:17 WIB
GLENN Fredly meninggal akibat meningitis yang dideritanya.* /Instagram @glennfredly /

PIKIRAN RAKYAT – Jagat dunia hiburan musik Indonesia saat ini dilanda kabar duka.

Salah satu penyanyi Indonesia Glenn Fredly dilaporkan meninggal dunia pada Rabu, 8 April 2020 sore lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com Glenn Fredly meninggal akibat penyakit meningitis yang dideritanya.

Baca Juga: Sambut Long Weekend, IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat

Kepergiannya sangat mendadak dan mengejutkan masyarakat tanah air khususnya para penggemarnya.

Banyak musisi tanah air yang merasa kehilangan atas meninggalnya penyanyi pelantun lagu “Sedih Tak Berujung” tersebut.

Ucapan bela sungkawa pun membanjiri media sosial twitter maupun instagram.

Baca Juga: Amnesty Internasional: Pemerintah Harus Lindungi Keselamatan dan Kesejahteraan Pekerja

Meskipun sang mendiang lahir di Jakarta pada 30 September 1975, pria bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuimahallo itu kerap memperjuangkan tanah asalnya yakni Ambon dan seluruh kawasan Indonesia Timur.

Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pelantun lagu “Januari” tersebut ternyata gemar berinvestasi dan sangat memahami dunia pasar modal.

Dalam sebuah wawancara dengan BEI pada tahun 2017 silam Glenn Fredly mengaku dirinya memiliki perusahaan industri kreatif.

Baca Juga: Warga di Cimahi Beri Dukungan dan Bantuan Terhadap Tetangganya yang Positif Virus Corona

Dirinya pun mengungkapkan bahwa perusahaan yang dimilikinya itu ingin menjadi perusahaan publik lewat penawaran saham perdana IPO di Bursa Efek Indonesia.

“Saya punya perusahaan yang bergerak di industri kreatif, namanya Bumi Entertainment, saya ingin perusahaan saya mengarah ke situ (IPO red.),” ujarnya.

“Menurut informasi yang saya dapatkan, jumlah investor lokal kita masih rendahkan, sekarang investasi di pasar modal sudah terjangkau, sekitar Rp 100 ribu saja sudah bisa menjadi investor,” ungkapnya. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler