Setelah Kenaikan Luar Biasa Selama 3 Hari beruntun, Hari ini Harga Emas Dunia Turun karena Dolar

- 5 Desember 2020, 09:27 WIB
Ilustrasi Emas. Harga emas dunia hari ini.
Ilustrasi Emas. Harga emas dunia hari ini. /Pixabay

PR BEKASI - Harga emas dunia kembali  turun tipis pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah mengambil untung dari kenaikan tiga hari berturut-turut.

Saat ekuitas menguat, tetapi sayangnya harapan stimulus baru AS mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan mempertahankan kenaikan mingguan pertamanya dalam empat pekan terakhir.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, menyusut 1,10 dolar AS atau 0,06 persen menjadi ditutup pada 1.840,00 dolar AS per ons. Emas membukukan keuntungan mingguan lebih dari tiga persen.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Baru Ancam Akan Tindak Tegas Ormas yang Berperilaku Seperti Preman, Ada Apa?

"Setelah kenaikan tiga hari yang luar biasa, emas mengalami aksi ambil untung menjelang level teknis utama di 1.850 dolar AS, dianggap sebagai rintangan yang signifikan karena sangat tangguh sebagai dukungan selama dua bulan terakhir," ucap Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia BMO, Tai Wong.

"Reaksi emas terhadap laporan penggajian AS yang sangat lemah - direspons aksi jual alih-alih reli - menunjukkan para pemburu harga murah mungkin puas untuk saat ini," katanya menambahkan, mungkin ada beberapa "program penjualan" moderat yang stabil melalui exchange traded funds (ETF).

Data pada Jumat 4 Desember 2020, menunjukkan ekonomi AS menambahkan pekerja paling sedikit dalam enam bulan pada November, yang memperkuat ekspektasi akan lebih banyak stimulus fiskal yang mengangkat indeks-indeks utama Wall Street ke level tertinggi sepanjang masa. 

RUU bantuan Virus Corona bipartisan senilai 908 miliar dolar AS atau setara Rp12 triliun untuk menarik dukungan di Kongres AS pada Kamis 3 Desember 2020.

Baca Juga: Akui Tahu Siapa yang 'Kirim Jin' ke Rumahnya, Ria Ricis: Seumur-umur Baru Liat Orang Kesurupan

Menurut Analis Standard Chartered Suki Cooper, emas yang tidak memberikan imbal balik hasil, dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan besar disebabkan oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Di luar koreksi jangka pendek, dolar yang lebih lemah, suku bunga riil negatif, kekhawatiran seputar inflasi, dan ekspektasi stimulus fiskal lebih lanjut di tengah kebijakan moneter yang akomodatif kemungkinan akan menjaga harga emas cenderung naik," ucap Analis Standard Chartered Suki Cooper, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara. 

Sementara itu, dolar menuju minggu terburuk sejak awal November, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. 

Harga logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Maret naik 11,6 sen atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 24,253 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Januari naik 34,2 dolar AS atau 3,29 persen menjadi menetap di 1.072,8 dolar AS per ons.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x