PR BEKASI - Belakangan ini tren mobil listrik terus meningkat dan diprediksi menjadi tren kendaraan di masa depan.
Hal tersebut membuat PT Pertamina (Persero) mulai bergerak melakukan transisi energi.
Kendaraan industri baterai listrik akan berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar minyak (BBM), dengan adanya mobil listrik membuat PT Pertamina harus mengonversi sebagian kilang BBM menjadi petrokimia.
Diketahui pada tahun 2020 lalu, PT Pertamina Persero telah memiliki 7.026 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Dorong Pertamina Digitalisasikan Distribusi Elpiji Bersubsidi, Syaikhul Islam: Ini Lebih Pantas
Untuk itu Pihak Pertamina akan mengonversi sebagian kilang BBM menjadi petrokimia.
Pengonversian tersebut dinilai harus dilakukan agar bisnis kilang BBM perseroan tidak terdampak dan masih memiliki nilai ekonomi.
Hubungan antara petrokimia dengan bisnis baterai kendaraan listrik antara lain berupa pelat-pelat baja yang berat akan dapat diganti menjadi bahan baku plastik yang lebih ringan.
Suplai bahan baku plastik tersebut nantinya berasal dari petrokimia.