Kembalinya Blok Rokan Jadi Kado HUT RI ke-76, Jokowi Beri Tantangan untuk Pertamina

- 13 Agustus 2021, 07:31 WIB
Presiden Jokowi dan Erick Thohir meminta Pertamina untuk meningkatkan produksi setelah blok Rokan Riau kembali ke tangan Indonesia setelah alihstatus dari Chevron.
Presiden Jokowi dan Erick Thohir meminta Pertamina untuk meningkatkan produksi setelah blok Rokan Riau kembali ke tangan Indonesia setelah alihstatus dari Chevron. /Foto: Antara.

PR BEKASI - Kembalinya blok Rokan di Provinsi Riau ke tangan Indonesia, menjadi angin segar menjelang HUT RI ke-76.

Hal itu disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dengan meminta agar PT Pertamina (Persero) dapat meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Rokan setelah kegiatan alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia selesai.

Presiden Jokowi pun memberikan tantangan yang sama kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk meningkatkan produksi sebagai kado HUT RI ke-76.

Baca Juga: Latih Warga Tasikmalaya Budidaya Ikan Lele, Pertamina Dukung Pemulihan Ekonomi 

Menjawab tantangan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir, Principal Expert Upstream Pertamina Hulu Rokan (PHR), Budianto Renyut yakin dapat meningkatkan produksi.

"Saya dan teman-teman, pertama-tama sangat yakin dan bertekad untuk sama-sama terus menjaga dan meningkatkan tingkat produksi," ungkap Budianto.

Budianto pun menjelaskan bahwa proses peralihan di blok Rokan berjalan mulus ditandai dengan suksesnya proses pengeboran sumur yang dua tahun sebelumnya tidak terjadi.

"Peralihannya sangat mulus dan selamat, hal itu dibuktikan dengan misalnya, program pengeboran sumur yang bisa dilakukan dan ditingkatkan yang tadinya dua tahun sebelumnya tidak dilaksanakan, dengan kerja sama yang sangat bagus dari transisi," sambung Budianto.

Baca Juga: Beredar Pesan SPBU Akan Ditutup Sementara Selama PPKM Darurat, Pertamina Beri Kabar Sebenarnya  

Terkait transisi, Menteri Erick Thohir pun mengapresiasi 2.689 pekerja eks Chevron Pacific Indonesia telah resmi bergabung menjadi Pertamina Wira atau Perwira sekaligus keluarga dan energi baru dari Pertamina.

"Kini saatnya para perwira Pertamina memimpin perjuangan untuk menjaga dan meningkatkan volume produksi migas di Blok Rokan, membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional," kata Erick Thohir.

Operasional Wilayah Kerja (WK) Rokan telah beralih dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada KKS PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB dan berlaku hingga 20 tahun.

Baca Juga: Inovasi Frozen Food, UMKM Mitra Binaan Pertamina Tahu Petis Yudhistira Raup Untung di Masa Pandemi 

Chevron resmi mengakhiri eksplorasi dan produksi minyak bumi di Blok Rokan yang telah berlangsung selama 97 tahun, sejak 1924 saat masih bernama Standard Oil Company of California (Socal).

Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategi yang telah menghasilkan lebih dari 11 miliar barel minyak sejak tahun 1951 hingga 2021.

Sepanjang semester I 2021 rata-rata produksi wilayah kerja tersebut sekitar 160,5 ribu barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional dan 41 juta kaki kubik per hari untuk gas bumi.

Blok Rokan merupakan ladang migas terbesar kedua di Indonesia yang memiliki luas 6.453 kilometer persegi dengan 10 lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager.

Baca Juga: Info Magang Juni 2021: Pertamina Foundation Buka 4 Posisi untuk Mahasiswa D3 hingga S1 

Dalam upaya meningkatkan produksi migas di Blok Rokan, Pertamina telah mencanangkan kegiatan pengeboran 161 sumur baru di Blok Rokan.

Selanjutnya, perseroan juga mencanangkan akan melakukan pengeboran hingga 500 sumur baru pada 2022.

Kegiatan pengeboran sumur baru tersebut didukung dengan 16 rig pengeboran dan 29 rig untuk kegiatan work over and well service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x