Bangkit dari Dampak Pandemi, Suratmi Rangkai Limbah Perca Menjadi Barang Berharga

- 12 Januari 2022, 18:20 WIB
Suratmi, nasabah PNM Mekaar di Cilacap yang raup untung dari perca.
Suratmi, nasabah PNM Mekaar di Cilacap yang raup untung dari perca. /Dok. PNM Mekaar/

 
PR BEKASI - Limbah kain sisa hasil produksi industri konveksi sering kali masih dianggap sebagai sampah.

Namun, di tangan Suratmi, salah satu nasabah PNM Mekaar di Cilacap, Jawa Tengah, limbah yang biasa disebut kain perca tersebut mampu disulap menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Sampah sisa jahitan pakaian yang tidak terpakai itu terbukti bisa menghasilkan uang dan menjadi sumber pendapatan keluarganya.  

Baca Juga: Jelang Persib Bandung vs Bali United, Teja Paku Alam Tak Gentar Hadapi Top Skor BRI Liga 1

Setiap harinya, Suratmi sibuk dengan alat jahit serta sisa limbah kain. Ia mendaur ulang kain perca menjadi sarung bantal.

Semua proses daur ulang tersebut ia lakukan seorang diri, mulai dari pemilihan bahan kain perca hingga membentuknya menjadi sarung bantal.

Di masa pandemi sekarang ini, usaha Ibu Suratmi menjadi salah satu yang sangat terdampak, penjualan produknya menurun hingga 90 persen.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Rilis Kriteria Pasien Sembuh dari Covid-19 Varian Omicron, Simak Informasinya

Titik terang datang ketika ia menjadi bergabung dengan PNM Mekaar.

Modal sebesar Rp2 juta yang ia dapatkan dari PNM ia belikan mesin jahit.

Selain mendapatkan modal finansial, Suratmi pun mendapatkan modal intelektual seperti pelatihan.

Suratmi pun mencoba menjual produknya melalui e-commerce di Indonesia dengan bekal edukasi dari PNM, sehingga produk ISuratmi pun terserap dan mulai bangkit kembali selama pandemi.

Halaman:

Editor: Gita Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x