Seperti halnya negara lain, terdapat tantangan yang dihadapi seperti peningkatan arus modal keluar yang berujung pada penurunan produksi dan pendapatan, serta rendahnya likuiditas dollar AS.
Baca Juga: Gelontorkan Bantuan Rp 16,2 Triliun, Jabar Akan Libatkan Pedagang Pasar dan Ojek Online
Dalam hal ini Indonesia telah menunjukkan kerja yang baik melalui koordinasi respons Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan sehingga dampaknya sangat nyata.
IMF menyadari bahwa tantangan ini juga dihadapi oleh negara berkembang lainnya.
Untuk itu salah satu organisasi moneter dunia itu mendorong bank-bank sentral di negara maju untuk membantu likuiditas di negara berkembang.
Baca Juga: Buat Resolusi Virus Corona, Berikut Deretan Peran RI dalam Diplomasi Kesehatan di PBB
IMF juga menyiapkan dana Rp 1 triliun dollar AS sebagai bagian dari pendanaan kedaruratan COVID-19, selain juga menggalang dana untuk pendanaan hibah catastrophe containment relief trust bagi negara-negara termiskin.
Di tengah pandemi, PTRI Jenewa terus memajukan kerja sama dengan komunitas diplomatik dan markas besar WHO di Jenewa untuk mendukung solidaritas global dalam penanganan COVID-19.
PTRI Jenewa juga memantau laporan-laporan situasi WHO serta berbagai pedoman teknis WHO untuk tangani COVID-19, yang senantiasa dibagikan melalui akun media sosialnya.***