Pembukaan Locdown di Sejumlah Negara, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi

- 28 Mei 2020, 10:51 WIB
Ilustrasi pergerakan harga saham. Perekonomian global hingga lokal ikut terdampak pandemi covid-19.
Ilustrasi pergerakan harga saham. Perekonomian global hingga lokal ikut terdampak pandemi covid-19. //PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG pada sesi I Kamis, 28 Mei 2020 pagi dibuka naik 6,91 poin atau 0,1 persen ke level 4.648,47.

Dalam sesi I tersebut sebanyak 160 saham menguat, 47 saham melemah, dan 115 saham stagnan.

Baca Juga: Cek Arah Kiblat 2020 Hari Ini Kamis, 28 Mei Matahari Melintas Tepat di Atas Ka'bah

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 512,2 miliar dari 302,4 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu pada sesi II Rabu, 27 Mei 2020 siang menjelang petang IHSG ditutup naik 14,76 poin atau 0,32 persen ke level 4.641,56.

Dalam sesi II tersebut, sebanyak 197 saham menguat, 179 saham melemah, dan 163 saham stagnan.

Baca Juga: IPW Kritisi Halalbihalal di IPDN Jatinangor dengan Ratusan Massa

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 7,71 triliun dari 7,79 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Berbeda dengan nasib IHSG yang mengalami penguatan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS justru dibuka melemah.

Pada sesi I Kamis, 28 Mei 2020 rupiah turun 30 poin atau 0,20 persen ke level Rp 14.740 per dollar AS.

Baca Juga: Alasan WHO Desak Indonesia Hentikan Penggunaan Obat Malaria untuk Tangani Pasien Virus Corona

Berdasarkan keterangan yang dirilis oleh BEI rupiah hari ini akan bergerak dikisaran Rp 14.740 per dollar AS.

Sentimen rupiah belum menujukan positif meskipun sejumlah negara dunia kembali membuka pembatasan sosial atau lockdownnya akibat Virus Corona.

“Pasar masih merespon positif potensi pertumbuhan ekonomi dengan bertambahnya rencana atau pelaksanaan pembukaan lockdown di negara-negara pandemic seperti Jepang, Australia, Korea Selatan, AS, Eropa, China dan negara lainnya termasuk Indonesia,” ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x