Duh! Wall Street Ambles di Tengah Kekhawatiran Inflasi AS dan Ancaman Resesi

- 11 Juni 2022, 16:28 WIB
Wall Street mengalami kerugian mingguan terbesar sejak Januari 2022 usai adanya laporan inflasi AS.
Wall Street mengalami kerugian mingguan terbesar sejak Januari 2022 usai adanya laporan inflasi AS. /Pixabay/Gam-OI

Baca Juga: Idap Sindrom Ramsay Hunt dan Batalkan Tur di Beberapa Kota, Justin Bieber: Ini Cukup Serius

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, arus kas perusahaan-perusahaan teknologi tersebut diperkirakan bakal terpengaruh jika The Fed mengerek suku bunga.

Menyusul laporan inflasi, imbal hasil Treasury AS untuk tenor dua tahun, yang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, melonjak menjadi 3,057%, tertinggi sejak Juni 2008.

Adapun imbal hasil Treasury AS untuk tenor 10 tahun mencapai 3,178%, tertinggi sejak 9 Mei.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) meningkat 1,0% bulan lalu setelah naik 0,3% pada bulan April.

Secara tahunan, CPI melonjak 8,6%, kenaikan terbesar sejak 1981 menyusul lonjakan 8,3% di bulan Mei.

Baca Juga: Update Corona Indonesia per Sabtu 11 Juni 2022: Ada Tambahan Kasus Covid-19 Baru Sebanyak 574 Orang Hari ini

Laporan-laporan ekonomi tersebut membuat pasar saham AS bergejolak, dimana pelaku saham beramai-ramai melepas aset mereka di bursa saham karena kekhawatiran kenaikan suku bunga dan kemungkinan resesi.

Laporan inflasi ini diterbitkan menjelang proyeksi kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua oleh The Fed pada hari Rabu mendatang.

Kenaikan suku bunga lanjutan diperkirakan bakal terjadi pada bulan Juli, dengan peluang kuat untuk aksi serupa di bulan September.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x