PR BEKASI - Belum lama ini istilah resesi Ekonomi menjadi sorotan.
Di mana istilah tersebut santer terutama terkait masa pandemi yang hampir melumpuhkan dunia.
Banyak orang yang mungkin belum mengetahui tentang apa itu resesi?
Istilah itu erat kaitannya dengna tingkat pengangguran, penurunan harga atau deflasi, hingga kenaikan harga atau inflasi.
Sebagaimana diberitakan PR Depok dalam artikel "Mengenal Resesi Ekonomi, Penyebab, dan Dampak yang Bisa Timbul", berikut penjelasan tentang resesi.
Menurut National Bureaus of Economic Research (NBER) Amerika Serikat, resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang tersebar di seluruh ekonomi dan berlangsung lebih dari beberapa bulan.
Secara sederhana, resesi Ekonomi merupakan kondisi perekonomian suatu negara yang memburuk akibat Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, tingkat pengangguran yang meningkat, dan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negarif selama dua kuartal berturut-turut.
Baca Juga: Soal Penyaluran BLT BBM, Jokowi: 95,9 Persen Sudah Hampir Selesai
Penyebab resesi ekonomi dapat beragam, seperti dilansir dari Business Insider. Apa saja?
1. Gelembung aset
2. Guncangan ekonomi akibat peristiwa tidak terduga seperti pandemi, bencana alam, atau serangan teroris.
3. Hilangnya kepercayaan konsumen
4. Suku bunga yang melambung tinggi
Baca Juga: Maulid Nabi 2022: Ucapan, Link Twibbon hingga Kumpulan Tema Acara
Dampak resesi ekonomi
- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Resesi ekonomi memicu sektor riil menahan kapasitas produksi sehingga PHK lazim terjadi bahkan banyak perusahaan yang ikut terguncang memutuskan untuk berhenti beroperasi.
- Penurunan investasi
Saat ekonomi melambat, kinerja instrumen investasi cenderung mengalami penurunan. Dalam kondisi tersebut, para investor umumnya lebih memilih mengamankan dana dalam bentuk investasi yang aman.
- Melemahnya daya beli masyarakat
Baca Juga: List Drama Korea yang Akan Tayang di Bulan Oktober 2022, Ada Love Is For Suckers
Saat terjadi resesi ekonomi, daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Mereka akan lebih selektif dan fokus menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu.
Lalu untuk meminimalisir dampak tersebut, strategi apa saja yang sedang dieksekusi Pemerintah Indonesua guna menghadapi resesi?
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan membeberkan tiga strategi pemerintah, di antaranya:
- Meningkatkan konsumsi pemerintah
- Memodifikasi belanja perlindungan sosial
- Mempercepat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Demikianlah penjelasan terkait resesi ekonomi. ***(Ahlaqul Karima Yawan/PR Depok)