Dolar dan Optimisme Investor Melemah, Harga Emas Malah Bangkit

- 19 September 2020, 08:43 WIB
Ilustrasi emas.
Ilustrasi emas. /PIXABAY/Linda Hamilton

Federal Reserve AS berjanji pada Rabu, 16 September 2020 akan mempertahankan suku bungan mendekati nol untuk waktu yang lama.

Sementara AS mempertimbangkan rancangan Undang-undang bantuan virus Corona senilai 1.5 triliun dolar AS.

Baca Juga: Pelaku Lulusan PTN Ternama, Berikut 7 Fakta Baru Mutilasi di Apartemen Kalibata City 

Suku bunga yang lebih rendah, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbalan hasil, dan langkah-langkah stimulus yang meluas, telah membantu emas melonjak sekitar 28 persen tahun ini.

Kondisi ini dipandang sebagai cara untuk melindung nilai terhadap inflasi.

“Kami yakin keseimbangan risiko-risiko tetap naik untuk emas dan memperkirakan harga mencapai rata-rata 2.000 dolar AS per ons pada kuartal keempat 2020 dan 2.125 dolar AS tahun depan,” kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

“Membatasi koreksi jangka pendek, imbalan hasil riil negatif dan dolar yang lebih lemah, di samping stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya, menciptakan lingkungan makro yang menguntungkan untuk emas dan kemungkinan akan menjadi pendorong utama selama beberapa bulan mendatang,” ungkapnya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x