Jokowi Impor Vaksin dari China, Diky Chandra: Kenapa Malah Beli yang Tidak Diakui Dunia?

11 Juli 2021, 16:41 WIB
Diky Chandra heran pemerintah gunakan vaksin Sinovac yang tidak diakui di negara lain. /Instagram/@dikychandra_new

PR BEKASI - Komedian Raden Diky Chandra Negara atau dikenal Diky Chandra turut mengomentari tentang putusan pemerintah impor vaksin Sinovac dari China.

Sebelumnya, pemerintah melalui PT Bio Farma mengungkap telah bernegosiasi dengan farmasi Sinovac agar memberikan tambahan kuota impor bahan baku vaksin Sinovac sebanyak 120 juta dosis pada Mei 2021 lalu.

Tambahan jumlah kuota tersebut merupakan di luar kontrak kerja sama yang semula disepakati kedua belah pihak, yakni mencapai 140 juta dosis.

Terkait hal tersebut, Diky Chandra mengaku heran dengan putusan pemerintah yang kembali mengimpor bahan baku vaksin dari China.

Baca Juga: Indonesia Terima 3 Juta Dosis Vaksin Moderna dari AS, Begini Kata Menkes Budi

Ekspresi keheranan tersebut disampaikan Diky Chandra melalui akun Twitter-nya, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 11 Juli 2021.

"Kenapa malah beli vaksin China yang banyak tidak diakui dunia?" kata Diky Chandra.

Diky Chandra juga menanyakan kabar vaksin Merah Putih yang dianggap tenggelam dengan berita impor vaksin dari China.

"Nah kemana tuh vaksin Merah Putih?" ujar Diky Chandra.

Baca Juga: Diduga Sentil Nadiem Makarim, Diky Candra: Yang Alergi Agama Itu Sangat Mengherankan

Pada penutupnya, Diky Chanda menyindir pemerintah yang tidak mengungkapkan alasan terkait impor vaksin dari China tersebut.

"'Nantikan jawabannya usai Harun Masiku ketangkap'," ucap Diky Chandra.

Unggahan Diky Candra

Untuk informasi, hal senada juga disampaikan politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon.

Fadli Zon mengungkap, vaksin Sinovac bukan vaksin yang diakui di sejumlah negara, seperti Singapura.

Singapura diketahui mengandalkan vaksin buatan Amerika Serikat dengan alasan efikasi tinggi, seperti Moderna dan Pfizer.

"Saya pendukung bahwa kita ini perlu divaksin. Tapi, harus ada penjelasan kenapa vaksin yang kita gunakan ini, terutama Sinovac, kok tidak diakui di negara-negara lain?" tutur Fadli Zon dalam wawancara bersama Karni Ilyas.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Twitter @dikychandra

Tags

Terkini

Terpopuler