PR BEKASI - Lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia terus naik dari hari ke hari hingga memecahkan rekor harian. Hal tersebut menyebabkan petugas medis di rumah sakit semakin kewalahan dalam menangani pasien Covid-19.
Seorang ahli paru Indonesia, Erlina Burhan mengeluh kesal setelah melakukan shift panjang di rumah sakit dan kehilangan 200 stafnya yang terinfeksi Covid-19 meskipun telah divaksinasi.
"Ini gila, benar-benar gila," kata Erlina kepada Reuters, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Kamis, 8 Juli 2021.
Baca Juga: RS Hasan Sadikin Gelar Rapid Test Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan
"Lebih banyak pasien tetapi lebih sedikit staf. Ini konyol," katanya.
Menurut Asosiasi Rumah Sakit Indonesia (IHA), ada sekitar 95 persen tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap dan sebagian besar menggunakan vaksin Sinovac China.
Tetapi, menurut kelompok data independen Lapor Covid-19, dari 131 petugas kesehatan, sebagian besar yang divaksinasi dengan suntikan Sinovac telah meninggal sejak Juni, termasuk 50 petugas kesehatan pada Juli ini.
Di tengah lonjakan infeksi covid-19, beberapa profesional medis kini mempertanyakan kemanjuran vaksin meskipun pemerintah Indonesia mengatakan masalahnya terletak pada varian Delta bukan vaksin.
Baca Juga: Berisiko Tinggi Tertular Covid-19, Terawan Agus Putranto Janji Dukung dan Bantu Tenaga Kesehatan