"Banyak rumah sakit hampir penuh atau kelebihan kapasitas," kata direktur rumah sakit dan IHA.
Pakar kesehatan masyarakat khawatir situasinya akan memburuk dan memperingatkan bahwa Indonesia bisa menjadi 'India berikutnya'.
Organisasi untuk Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi mengatakan bahwa Indonesia memiliki 0,4 dokter per 1.000 orang, hal itu membuat Indonesia kurang siap untuk menangani krisis Covid-19.
Seorang eksekutif rumah sakit dengan nama anonim, mengatakan bahwa merawat pasien Covid-19 seringkali membutuhkan keterampilan yang tidak dapat dimiliki oleh siswa atau sukarelawan lainnya.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan dan Manula di AS Akan Mulai Disuntikkan Vaksin Covid-19 Pfizer Mulai Besok
Pemerintah telah memberlakukan PPKM Darurat yang ketat di pulau Jawa dan Bali, sementara menteri kesehatan telah menjanjikan hampir 8.000 lebih banyak tempat tidur rumah sakit.
Tetapi para dokter bertanya, apa gunanya lebih banyak tempat tidur tanpa staf?
"Masalahnya adalah tenaga kerja. Kalaupun kita bisa menambah ruang, siapa yang bisa mengurusnya?" kata ahli saraf Eka Julianta Wahjoepramono.
Sedangkan Indonesia saat ini sangat bergantung pada vaksin Sinovac dari China karena merupakan satu-satunya perusahaan farmasi yang dengan cepat menjualnya dalam jumlah besar.
Baca Juga: Ada Kabar Baik dari Ridwan Kamil untuk Tenaga Kesehatan di Bekasi yang Masih Nganggur