PR BEKASI - Aktor Senior Anwar Fuady mengungkapkan perasaannya setelah kehilangan istri dan anak karena Covid-19.
Anwar Fuady mengatakan bahwa dirinya tidak stres saat mengetahui istri dan anaknya meninggal karena Covid-19, hanya saja dia merasa hidupnya goncang.
"Betul, dua-duanya meninggal karena Covid-19. Saya gak stres, tapi saya goncang, ditambah lagi dengan anak saya, goncang saya," kata Anwar Fuady, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa, 27 Juli 2021.
Anwar Fuady mengatakan bahwa dirinya merasa sebagian hidupnya hilang setelah kepergian sang istri.
"Istri saya itu, kita menikah hampir 51 tahun yang lalu, dan dia sudah menjadi bagian dari hidup saya. Dengan kepergian dia, sebagian dari kehidupan saya juga ikut pergi," kata Anwar Fuady.
Kehidupan Anwar Fuady pun semakin goncang, ketika mengetahui sang anak juga ikut berpulang hanya berselang dua hari setelah sang istri dimakamkan.
"Tambah goyang ketika mereka pergi, sebagian hidup saya juga pergi," kata Anwar Fuady.
Meski merasa terpukul, Anwar Fuady mengatakan bahwa dirinya berusaha untuk tegar dan mengambil hikmah atas apa yang terjadi.
"Tapi saya orang beriman, saya percaya qada dan qadar, saya percaya nasib baik dan nasib buruk. Malang tidak bisa ditolak, untung tidak bisa diraih. Pepatah Melayu itu, saya harus terima," tutur Anwar Fuady.
Ketika merasa sedih, Anwar Fuady pun kembali mengingat nikmat apa saja yang sudah Allah berikan kepadanya, sehingga dirinya kembali merasa bersyukur.
"Saya cukup memerasa kenikmatan yang diberikan Allah kepada saya, 74 tahun lebih. Luar biasa yang saya dapatkan, jadi artis, bintang film, terkenal, dielu-elukan orang," kata Anwar Fuady.
"Bisa menikmati perjalan hampir 2/3 dunia, luar biasa kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Sekarang diambil sebagian-sebagian, apa saya harus protes? Tidak kan," sambungnya.
Anwar Fuady juga mengatakan bahwa dia tidak pernah mempertanyakan kenapa harus istri dan anaknya yang dipanggil oleh Allah, karena baginya semua itu adalah ujian dalam hidup.
"Tidak (mempertanyakan), saya tahu ini ujian buat saya. Apakah saya kuat? Kalau saya lemah, saya bisa collapse, bisa depresi, bisa gila. Tapi karena saya percaya takdir bahwa semua sudah disuratkan, kita harus kuat," tutur Anwar Fuady.
Menurut Anwar Fuady, dirinya harus kuat dan hidup harus terus berjalan, meski kini istri dan anaknya telah pergi meninggalkannya.
"Sebagai manusia kita harus kuat. Life must go on. Saya tidak bisa terus terbenam dalam kesedihan. Saya sedih luar biasa, tapi tidak bisa menghujat Tuhan," ujar Anwar Fuady.
Terakhir, Anwar Fuady bersyukur karena dia hanya kehilangan dua orang tercintanya, sementara di luar sana ada banyak orang yang kehilangan seluruh keluarganya.
"Saya terima, ini yang sudah diberikan Tuhan. Saya terima kasih, masih untung cuma diambil dua, bagaimana kalau diambil semua?," ucapnya.
"Ada tetangga anak saya, 7 orang, suami, istri, anak, mantu, meninggal semua karena Covid-19," kata Anwar Fuady.***