PR BEKASI - Presenter acara gosip, Feni Rose turut angkat bicara terkait fenomena yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia, salah satunya tentang pemberian sumbangan di tengah pandemi Covid-19.
Feni Rose merasa heran karena ada pihak yang memuji-muji satu orang kaya yang memberi sumbangan, tapi di sisi lain justru menjelek-jelekkan orang lain yang juga rajin memberikan sumbangan di tengah pandemi Covid-19.
"Gue baru lihat ada orang yang muji-muji satu orang kaya yang kasih sumbangan, terus jelek-jelekin orang lain yang juga kasih sumbangan," kata Feni Rose, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @FeniRose_, Rabu, 4 Agustus 2021.
Feni Rose juga merasa heran kenapa orang-orang yang nyinyir tersebut masih banyak didengarkan oleh masyarakat Indonesia.
Feni Rose lantas mengaku bahwa dirinya jijik, karena saat ini banyak orang yang membuat provokasi hanya untuk kepentingan di 2024.
"Apaan sih mahluk kayak gitu kok masih ada yang dengerin omongannya. Jijik banget semua-semua dibikin provokasi. Semua-semua untuk '2024'. Jijik," ujar Feni Rose.
Baca Juga: Pesawat Kepresidenan Ganti Warna dari Biru ke Merah, Andi Arief: Strategi Ariel Menghapus Jejakmu
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan kabar pemberian dana hibah senilai Rp2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Sumatra Selatan.
Akibatnya, tak sedikit pegiat media sosial yang begitu menggebu-gebu melayangkan pujian pada keluarga almarhum Akidi Tio, di antaranya Denny Siregar, Ade Armando, dan Abu Janda.
Namun, bukan hanya memuji keluarga almarhum Akidi Tio, Denny Siregar, Ade Armando, dan Abu Janda juga mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan pihak-pihak lain yang selama ini dikenal kerap memberikan sumbangan untuk penanganan pandemi Covid-19 dan masalah kemanusiaan.
Contohnya, Denny Siregar menyebut sumbangan dari almarhum Akidi Tio itu berhasil menampar para artis dan orang kaya yang suka pamer harta kekayaan.
Sementara itu, Ade Armando memuji almarhum Akidi Tio, yang merupakan orang Tionghoa dengan menyindir kelompok muslim pribumi yang menurutnya suka sekali menjelekkan orang Tionghoa.
Sedangkan, Abu Janda memuji almarhum Akidi Tio yang memberi sumbangan Rp2 triliun untuk Sumatra Selatan, dengan menyindir pihak-pihak yang memberikan sumbangan kemanusiaan untuk Palestina.
Namun ternyata, dana hibah Rp2 triliun yang sudah diserahkan secara simbolis kepada Kapolda Sumatra Selatan oleh putri almarhum Akidi Tio, Heriyanti diduga bohong atau prank semata.***