PR BEKASI - Ahli tarot Denny Darko sekali lagi menerawang penghasilan yang seharusnya diterima oleh Fuji, dengan mengungkit tarif Rp30 juta beberapa waktu lalu.
Dikatakan ahli tarot ini bahwa sebenarnya apa yang dirisaukan oleh banyak orang terkait permintaan dari Fuji terkait tarif Rp30 juta tersebut.
Pasalnya, Denny Darko menyatakan pendapatan dari satu video Fuji saja bisa sampai menuai pendapatan hingga Rp200 juta jika dihitung dari Adsense dan penonton.
"Maka kita akan lihat juga bahwa video itu akan selalu ada di situ selama-lamanya," katanya.
Hal itu dapat diartikan bahwa sampai kapanpun video tersebut akan tetap dapat ditonton oleh orang-orang yang berdatangan.
"Jadi kalau saya sekarang lihat ini 12 juta, bisa saja satu bulan dari sekarang 13 juta, 14 juta," ujarnya.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1038, Api Phoenix Marco Kunci Hentikan Kazenbo Bakar Gudang Senjata Onigashima
Dia mengungkapkan, jika penonton video ini masih terus bertambah, maka pundi-pundi rupiah pun akan terus bertambah.
Sedangkan Fuji yang meminta tarif sebesar Rp30 juta ini hanya dibayar satu kali saja.
"Nah maka dari itu kita harus tahu, saat Fuji dibayar 30 juta itu nggak pantes, harusnya lebih tinggi lagi," tuturnya.
Baca Juga: Bocoran One Piece 1038, Sosok Joy Boy Terungkap, Ternyata Ini Identitasnya
Karena, dalam suatu konten tersebut ada yang disebut supply and demand dan menghasilkan sebuah kreativitas.
Di saat supply meninggi dan demand tersebut hanya satu orang, maka Fuji tentu tidak dapat digantikan oleh yang lain.
"Maka di sini dia berhak menentukan harga yang dia inginkan, dan ini kembali lagi tentang permasalahan ya kembali lagi di sini ijab dan qabul," ucapnya.
"Betulkan itu? betul banget kita harus tahu kenyataan yang sebenarnya dari ijab qabul adalah satu kesepakatan yang ada," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Denny Darko pada 23 Januari 2022.
Sebab itu, menurutnya itu semua merupakan sesuatu yang tidak dapat diatur-atur oleh orang lain.
"Kalau ada orang yang sepakat membayar seperti itu maka nggak ada satu orang pun yang berhak untuk meributkannya," tandas Denny Darko.***