PATRIOT BEKASI - Pihak produksi dari drama Korea (drakor) 'King the Land' menyampaikan permintaan maaf mereka secara resmi.
Hal ini berkaitan dengan salah satu adegan di King the Land yang dianggap menampilkan ketidakpekaan mereka terkait budaya lain.
Perusahaan produksi drakor tersebut, Npio Entertainment, BY4M Studio dan SLL, dikatakan secara tulus menyatakan permintaan maaf pada penonton.
Baca Juga: Masuki Jenjang SMA, Rizwan Fadilah Anak Sule Ternyata Sekolah di
Mereka mengunggah permintaan maaf itu dalam situs drakor bersangkutan yang ditulis menggunakan bahasa Korea, Inggris, dan Arab.
"Kami tidak berniat membuat karikatur atau mendistorsi negara atau budaya tertentu," tulisnya.
Menyadari kurangnya pemahaman, pengalaman, dan pertimbangan mereka terhadap budaya lain, perusahaan berjanji untuk meninjau adegan kontroversial dan mengambil tindakan yang tepat.
Baca Juga: Anak Tiri Miliarder Hamish Harding yang Tewas di OceanGate Dikecam, Gegara Hal Ini
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membuat konten yang dapat dinikmati oleh siapa saja dari mana pun mereka berasal dan budaya apa yang mereka miliki,” tambah studio produksi.
Lebih lanjut, King the Land menuai kecaman atas karakter Pangeran Samir.
Kritik pun dilontarkan penonton atas penggambaran budaya Arab dalam serial tersebut yang dituding menyesatkan.
Ungkapan kekecewaan penonton dilontarkan usai episode terbaru King the Land pada 9 Juli lalu.
Mereka menyatakan kalau karakter Pangeran Samir digambarkan sebagai seorang pangeran yang mudah tertipu dan kaya yang tampaknya menyelesaikan masalah dengan uang.
Mereka lebih lanjut mencatat bahwa peran tersebut dimainkan oleh aktor non Arab, yaitu Anupam Tripathi dari India.
Sebagai informasi, King the Land yang tersedia di Netflix dan Tving ini terdiri dari 16 episode, delapan episode lainnya telah dirilis pada 9 Juli.***