Imbas Covid-19 Masih Terasa, Omzet Bioskop Diprediksi Terus Menurun

17 September 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi tempat hiburan bioskop. /PIXABAY/

PR BEKASI - Efek domino dari Pandemi Covid-19 adalah penutupan tempat pemutaran film atau bioskop.

Hampir di seluruh dunia bioskop ditutup, memaksa sejumlah film yang harusnya dijadwalkan tayang harus diundur.

Meski kini sudah ada beberapa bioskop di negara lain yang telah dibuka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Diprediksi bioskop akan mengalami penurunan omzet.

Baca Juga: PM Libya Ingin Mengundurkan Diri Akhir Oktober Mendatang, Ketegangan Politik Diduga Bisa Terjadi

Pendapatan bioskop diproyeksikan anjlok hingga 66 persen karena pandemi Covid-19. Angka tersebut keluar berdasarkan hasil riset Global Entertainment & Media Outlook PwC.

"Selain itu, kecil kemungkinan bahwa persentase tersebut akan meningkat. Karena proyeksi kami, pada 2025 pendapatan bioskop akan berada di level pendapatan 2019," ungkap riset tersebut, Kamis 17 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Industri video over-the-top atau video daring seperti Netflix, Iflix, dan Mola Tv, yang baru saja tersedia Disney Hot Star diprediksi akan mengalami lonjakan pendapatan hingga 26 persen pada 2020.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’, ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Riset ini mengungkap kesulitan yang terjadi pada industri media dan hiburan memang tidak merata. Segmentasi yang paling terdampak adalah live music, bioskop, hingga pameran dagang.

Tren ini diprediksi akan terus meningkat pada tahun mendatang. Dari sisi valuasi akan meningkat hampir dua kali lipat dari Rp689 miliar pada 2019 menjadi Rp1.289 miliar pada 2024.

Belanja iklan pun terdampak dengan menurun 13.4 persen pada 2020. Sementara itu, pendapatan video langganan on demand tercatat melonjak. Namun, walau gelombang krisis 2020 akan terus menjalar ke seluruh perekonomian global, PwC memperkirakan pertumbuhan fundamental industri akan kuat.

Baca Juga: Pertashop Hadir di Bekasi dan Purwasuka, Upaya Pertamina Hadirkan BBM Berkualitas di Pedesaan

"Pada 2015, pendapatan bioskop tercatat tiga kali lipat dari video langganan on demand (SVOD). Namun, sekarang pendapatan SVOD akan melampaui film box office di bioskop dan akan melonjak 5 tahu lagi," ungakap PwC.

Proyeksi PwC pada 2021 belanja industri media dan hiburan akan tumbuh 6,4 persen dan pertumbuhan pendapatan secara global akan berjalan pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 2.8 persen.

"Bukan hanya karena pandemi, anda juga memperkirakan CAGR Indonesia terhadap industri media dan hiburan dari 2019-2024 akan menjadi yang terbesar di negara Asia Tenggara lain sebesar 5.29 persen," katanya.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan September 2020, PT Geo Dipa Buka Kesempatan untuk Posisi Ini, Simak Syaratnya

Film Mulan pun akhirnya tayang di Indonesia melalui Disney Hot Star, beberapa sineas perfilman di Tanah Air pun memilih untuk memutarkan filmnya di layanan TV berbayar, seperti Guru Guru Gokil, Anak Semesta, dan banyak lainnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler