Ramal Perang Dunia Ketiga, Denny Darko Singgung Senjata Biologis dan Laut China Selatan, Ada Apa?

- 29 November 2020, 20:26 WIB
Denny Darko yang meramal soal Perang Dunia ketiga yang menurutnya telah dimulai di tengah pandemi COVID-19 ini.
Denny Darko yang meramal soal Perang Dunia ketiga yang menurutnya telah dimulai di tengah pandemi COVID-19 ini. /Kolase foto dari pixabay dan Instagram @_dennydarko_

 

PR BEKASI - Denny Darko meramal tentang Perang Dunia ketiga yang menurutnya ada kaitannya dengan senjata biologis dan Laut China Selatan.

Denny Darko menyebutkan bahwa sebenarnya Perang Dunia ketiga telah dimulai di tengah pandemi COVID-19 ini.

"Pertama kartu Seven of Cups yang menunjukan kita sebenarnya gak sadar kalau Perang Dunia ketiga ini sedang terjadi, di mana memang terjadi pelemahan-pelemahan dan ini terjadi di semua negara, tetapi tentu saja yang terbesar terjadi di dua kubu, yaitu barat dan timur," ucapnya.

Baca Juga: Dinilai Lakukan Intervensi terhadap Rizieq, MER-C Minta Wali Kota Bogor Belajar Etika Kedokteran

Denny Darko menilai, Indonesia secara tidak langsung ikut terseret dengan naik turunnya perekonomian di negara-negara besar seperti Amerika Serikat dari kubu barat, serta Tiongkok dan Rusia dari kubu timur.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Denny Darko, dirinya juga menyinggung bahwa terdapat kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 akan merampas lebih banyak korban jiwa.

"Kita gak akan pernah tahu kalau ternyata nanti gelombang Covid ini itu gak cuman sekali atau dua kali, bisa-bisa datang gelombang ketiga yang akan menyapu lebih banyak lagi korban," ucapnya.

Baca Juga: Dinilai Lakukan Intervensi terhadap Rizieq, MER-C Minta Wali Kota Bogor Belajar Etika Kedokteran

Menurutnya bukan nuklir, peluru, ataupun bom yang akan membunuh manusia di Perang Dunia ketiga, melainkan virus.

"Kartu kedua yaitu The High Priestess, perlahan mulai terlihat, walaupun masih ada beberapa misteri yang memang tidak kita ketahui virus ini berasal dari mana, semua orang masih mencari-cari kebenarannya," tuturnya.

Denny Darko yakin virus ini merupakan hasil modifikasi dan bukan muncul dengan sendirinya.

Baca Juga: Buntut Nyanyian 'Hancurkan Risma Sekarang Juga', Balai Kota Surabaya Dibanjiri Karangan Bunga

"Tapi yang pasti virus ini gak mungkin muncul sendiri, virus ini dibuat dan dipersenjatai, diperkuat RNA-nya sehingga saat menginfeksi manusia dengan kecepatan tingginya akan menggandakan dirinya lebih banyak untuk disebarkan ke orang," ucapnya.

Denny Darko menyebutnya sebagai senjata biologis (bioweapon) ini memiliki satu tujuan, yaitu untuk meruntuhkan perekonomian satu negara sehingga akan bisa dan mudah diakuisisi kekuatannya.

"Kartu ketiga yaitu Ace of Swords, senjata biologis ini, kita gak tahu laboratorium mana yang produksi ini, kita gak tahu siapa yang menyebarkan, yang kita tahu ini ada di seluruh dunia dan meluluhlantakkan banyak perekonomian di banyak negara," ujar Denny Darko.

Baca Juga: Henry Subiakto Keberatan dengan Sikap Habib Rizieq yang Tolak Ungkap Hasil Swab Test

Denny Darko menilai, ketakutan-ketakutan seperti ini akan menimbulkan asumsi, asumsi ini akan menimbulkan ketidakpastian, karena ketidakpastian inilah membuat ekonomi sebuah negara akan menjadi runtuh.

"Saat seperti itu biasanya negara yang akan menyerang akan mengambil alih kekuasaan dan akan establish si power itu tadi di situ, ini bukan sebuah tragedi penyakit saja, ini adalah sesuatu yang harus kita sadari sepenuhnya dan kita saat ini sedang berada dalam Perang Dunia ketiga," ucapnya.

Lebih lanjut Denny Darko menjelaskan bahwa terdapat dua kubu saat ini yang sedang memanas dan bergesekan satu sama lain.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Positif Covid-19

"Kartu keempat adalah Two of Cups, kita harus tahu bahwa dunia ini adalah tentang kubu timur dan barat, kubu barat ini dikepalai oleh Amerika dan sekutu-sekutunya, ini adalah negara-negara yang memang ya dengan liberalisme mereka ini yang saat ini mengatur perekonomian dunia," tuturnya.

Sementara ucap Denny Darko, kubu timur yang dikepalai oleh China, Korea Utara, dan Tiongkok adalah negara-negara yang bukan berbasis liberalisme, oleh karena itu perbedaan tersebut membuat dua kubu tadi saling bergesekan.

"Karena Indonesia sendiri sudah mendeklarasikan dirinya untuk gak ikut kubu manapun, itulah yang membuat selain posisinya akan aman, tapi juga berbahaya, ini yang harus kita ketahui akan punya konsekuensi seperti apa, karena memang peperangan ini terjadinya nanti itu gak akan jauh dari Indonesia," ucapnya. 

Baca Juga: Kutuk Keras Aksi Terorisme MIT di Sulteng, Mahfud MD: Sedang Dilakukan Pengejaran oleh Tim Tinombala

"Benar sekali itu akan terjadi di Laut China Selatan, ini akan intens terjadi dekat sekali dengan Indonesia, dengan kita mengetahui ini kita akan lebih tahu dan lebih waspada lagi akan apa yang terjadi," katanya.

Denny Darko menduga penunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia adalah untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan jika ini nanti terjadi.

Denny Darko mengungkapkan, kedua kubu ini ternyata memang tidak ada niatan untuk berdamai. Seperti yang diketahui Amerika telah memprovokasi Tiongkok dengan menyoroti kasus pelanggaran HAM Muslim di Uighur.

Baca Juga: Catat Waktunya! Masyarakat Indonesia Bisa Nikmati Gerhana Bulan Penumbra Esok Hari dari 3 Wilayah

Sementara Tiongkok telah menggelar senjatanya di Laut China Selatan dengan kapal-kapal perangnya yang berpatroli di perairan tersebut.

"Bahkan Presiden Xi Jinping sendiri mengatakan bahwa kalian semua para tentara harus siap jika ternyata kita akan berperang esok atau secepatnya, nah ini juga membuat semuanya jadi makin memanas," ujar Denny Darko.

Denny Darko menambahkan bahwa peperangan yang akan terjadi di Laut China Selatan akan berdampak fatal terhadap negara Indonesia jika itu benar-benar terjadi.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x