Tanamkan Investasi di Bisnis Ganja, Rapper Jay-Z Sumbangkan 1 Juta Dolar sebagai Modal

- 22 Januari 2021, 10:17 WIB
Rapper asal AS, Jay-Z (kiri) dikabarkan memiliki investasi pada tanaman ganja.
Rapper asal AS, Jay-Z (kiri) dikabarkan memiliki investasi pada tanaman ganja. /Instagram/@beyonce/

PR BEKASI - Ganja mungkin di negara-negara lain dilarang untuk dilegalkan karena merupakan bagian dari tanaman yang mengadung narkotika. Namun tidak di Amerika Serikat, bahkan banyak negara bagian yang melegalkan ganja.

Nilai ekonomis ganja yang bernilai tinggi membuat banyak warga berlomba-lomba untuk berinvestasi lalu melegalkan dan mengembangkan pasar ganja tersebut.

Seperti yang dilakukan Rapper Jay-Z, ia dikabarkan telah memulai dana investasi untuk membantu pengusaha ganja minoritas masuk ke bisnis ganja yang sedang booming.

Baca Juga: Jarang Terekspos, Ini Kehidupan Aleta Molly Cicit dari Cut Nyak Meutia yang Tajir Melintir 

Rapper kelahiaran Brooklyn ini mengatakan, tujuannya untuk mendiversifikasi industri ganja yang sekarang legal dengan berinvestasi di perusahaan ganja yang dimiliki oleh orang kulit hitam dan minoritas lainnya yang telah menanggung beban hukum yang membuat obat tersebut ilegal selama beberapa dekade.

Dia mengusulkan untuk memberi setiap perusahaan 1 juta dolar AS atau sekira Rp18.85 miliar sebagai biaya awal.

"Kami adalah orang-orang yang paling terpengaruh secara negatif oleh perang melawan narkoba dan Amerika telah berbalik dan menciptakan bisnis darinya yang bernilai miliaran," kata Jay-Z.

"Saya ingin melakukan sesuatu dengan cara yang nyata dan konkret, di mana saya melakukan bagian saya,"ucapnya.

Baca Juga: Minta Konservasi Alam Jadi Isu Utama, Legislator Soroti Pencegahan dan Sumber Bencana Alam 

Pasar ganja AS bernilai sekitar 20 miliar dolar atau sekira Rp290 triliun dan dapat tumbuh lebih besar dari pasar anggur senilai 70 miliar dolar sekira Rp1.3 triliun pada tahun 2030, lapor WSJ, mengutip perkiraan dari bank investasi Cowen & Co.

Saat ini orang kulit hitam dilaporkan telah berjuang untuk mengakses pasar yang menguntungkan itu meskipun mereka sebelumnya jauh lebih mungkin ditangkap karena kepemilikan ganja daripada orang kulit putih.

Survei Marijuana Business Daily 2017 menemukan bahwa 81 persen pemilik dan pendiri bisnis ganja berkulit putih, sementara hanya 4,3 persen adalah orang Afrika-Amerika.

Dana tersebut berasal dari akuisisi dua perusahaan pot yang berbasis di California Left Coast Ventures dan CMG Partners oleh perusahaan cek kosong bernama Subversive Capital Acquisition Corp.

Baca Juga: Tepis Hoaks, Jubir Vaksinasi Pastikan Risiko Covid-19 Turun 65 Persen dengan Suntik Vaksin 

Perusahaan hasil merger, yang dijuluki The Parent Company, akan memulai dana "Social Equity Ventures" dengan dana awal 10 juta dolar atau sekira Rp188.5 miliar dan kemudian menambahkan setidaknya 2 persen dari pendapatan bersihnya setiap tahun setelah itu, menurut sebuah pernyataan.

Dana tersebut akan menginvestasikan hingga 1 juta dolar di setiap perusahaan ganja yang dipilihnya untuk kembali, menurut Journal .

Ini dilaporkan akan dijalankan oleh Jay-Z (yang lahir sebagai Shawn Carter) dan Desiree Perez, CEO kerajaan hiburan Roc Nation-nya.

Sekitar 36 negara bagian AS telah melegalkan ganja untuk penggunaan medis atau rekreasi, menurut National Conference of State Legislatures, menciptakan industri besar-besaran untuk obat yang masih ilegal di bawah hukum federal.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: News.com.au


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x