Baca Juga: Cek Fakta: Kemnaker Dikabarkan Akan Beri Dana Bantuan Rp3 Juta per Orang, Ini Faktanya
"Beliau juga menceritakan soal organisasinya yang peduli dengan hukum negara yang banyak tidak memihak Islam. Disebutin satu persatu. Juga orang2 yang fitnah mereka. Sangat meyakinkan. Saya jadi paham, kenapa banyak temen, setelah bertemu beliau langsung insaf. Sayangnya saya tidak," cuit Hanung Bramantyo.
Namun hal tersebut tidak berlaku untuk Hanung.
"Kenapa tidak? Begini alasan saya," katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @Hanungbramantyo pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Habib tersebut menyampaikan bahwa film "Tanda Tanya" mengampanyekan pluralisme dan liberalisme di dalam agama dan itu sangat berbahaya.
Baca Juga: Cek Fakta: Gus Yaqut Dikabarkan Tak Lagi Anggakan Dana untuk Pesantren se-Indonesia
"Saat beliau membedah film saya, beliau sebutkan detail2 adegan. Bahwa film saya mengkampanyekan pluralism dan liberalism dalam agama. Itu bahaya!" cuit Hanung Nramantyo
Selain itu, Habib tersebut juga mengutip dialog pemain secara persis.
Dalam dialog tersebut dikatakan bahwa semua agama itu bermuara pada satu Tuhan, dan menurut Habib itu menyesatkan dan haram.
"Beliau juga menyitir dialog pemain secara persis yang mengatakan bahwa semua agama itu bermuara pada satu : Tuhan. Kata beliau, itu pemahaman sesat. Haram," kicau Hanung.