“Mah, aku takut sendirian enggak ada yang nemenin,” ujar Astrid Kuya sembari menghapus air matanya yang keluar, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 15 Februari 2021.
Meskipun begitu, dengan terpaksa Nino Kuya harus meninggalkan Cinta Kuya sendirian dan Nino Kuya bergabung bersama kedua orang tuanya.
“Di situ Cinta nangis ngejer, karena dia itu kan punya sixth sense, dia bisa ngerasain yang enggak-enggak, jadi dia takut digangguin, dia nangis gue ikut nangis,” ujar Uya Kuya.
Di sisi lain yang membuat orang sekuat Uya Kuya menangis adalah di hari ulang tahun anak perempuan satu-satunya, Cinta Kuya yang harusnya dirayakan oleh keluarga kecilnya itu pada 2 Februari lalu berantakan seketika.
Padahal semuanya sudah ia persiapkan untuk ulang tahun Cinta Kuya yang ke 17 Cinta Kuya.
“Dan di situ gue ngebayangin, anak gue, Cinta ulang tahun ke 17 tapi enggak ada keluarganya, enggak ada orang tuanya, semuanya udah gue persiapkan. Itu yang ngebuat gue nangis setiap hari, sampai gue takut meninggal,” ujar Uya Kuya sembari menahan tangisnya saat menceritakan.
Namun, kini keluarga Uya Kuya bisa melewati cobaan tersebut dan akhirnya bisa berkumpul kembali lantaran sudah dinyatakan negatif Covid-19 untuk dirinya, Nino Kuya, dan Astrid Kuya.***