Denny Darko penasaran dengan pernyataan Kaesang yang mengaku kalau dirinya dimaki-maki tanpa menjelaskan lebih lanjut makian seperti apa dan siapa yang melakukannya.
"Dan waktu berpisah pun, dia juga katanya sempat dimaki-maki. Tapi enggak jelas, dimaki-maki itu dimaki seperti apa dan oleh siapa," kata Denny Darko dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada Senin, 8 Maret 2021.
Menurut Denny Darko, dirinya seakan teringat dengan apa yang sering terjadi di masa lalu, yaitu masa di saat orang-orang tak ada yang berani untuk memaki presiden.
Sebab, sekali memaki atau bahkan cuma mengkritik, orang tersebut beserta keluarganya bisa-bisa hilang tanpa ada yang mengetahui, sebagaimana diberitakan Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Ibunda Felicia Ngamuk dan Coreng Nama Baik Jokowi, Denny Darko: Kalau Zaman Dulu, Pasti Hilang".
Bila pun tidak hilang, minimal orang itu dan keluarganya bakal jatuh miskin dan sulit untuk mengembangkan karier atau mendapat status baik di masyarakat.
"Siapa yang berani memaki-maki anak presiden. Kalau dulu udah hilang. Sekeluarga itu langsung miskin," katanya.
Maksud dari Denny Darko merujuk pada situasi Indonesia di masa Orde Baru atau selama 32 tahun di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Ketika itu, kanal aspirasi masyarakat yang digadang-gadang menjadikan Indonesia negara demokrasi ditutup oleh pemerintahan Soeharto.
Sejarah mencatat banyaknya aktivis yang lantang menyuarakan kritiknya terhadap Presiden Soeharto dan keluarganya mendadak hilang, atau minimal dipenjara bertahun-tahun.