"Dalam suasana perang saja tidak boleh merusak tempat ibadah. Ini aman damai kok ngebom gereja," ujar Atta Halilintar.
Terakhir, Atta Halilintar mengatakan bahwa menurut ajaran agama dan logika, sama sekali tidak dibenarkan jika bom bunuh diri disebut sebagai jihad.
Oleh karena itu, Atta Halilintar menyampaikan duka cita yang mendalam untuk para korban dan keluarga korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
"Dengan agama dan logika mana boleh menamakan bom bunuh diri sama dengan jihad. Turut berduka cita dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini," kata Atta Halilintar.
View this post on Instagram
Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 pukul 10.30 WITA.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut berjumlah dua orang dan merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Listyo Sigit mengatakan, pelaku diketahui tergabung dalam kelompok JAD dan pernah melaksanakan kegiatan operasi terorisme di Jolo, Philipina pada 2018 lalu.