Tsania Marwa pun mengungkapkan bahwa sudah satu tahun dia tak bertemu kedua anaknya, karena tidak pernah diberi akses oleh Atalarik Syah.
"Aku setahun loh Bun gak ketemu sama mereka, karena sebelumnya aku masih usaha bolak-balik ke sekolah. Karena pandemi, sekolah gak bisa, jadi aku gak punya pilihan, gak ada akses," kata Tsania Marwa.
Tsania Marwa pun merasa hatinya sangat tercabik-cabik ketika kedua anaknya yang sudah lama tak ditemuinya, tiba-tiba saja berkata takut diculik olehnya.
"Gimana sih perasaanya seorang ibu yang setahun gak ketemu anak, sekalinya ketemu responsnya begitu, 'aku gak mau diculik sama Umi'," kata Tsania Marwa.
"Itu kan konotasinya buruk banget dan gak lumrah, karena aku percaya anak aku sayang sama aku. Jadi kalau sampai dia ngomong diculik, wallahualam siapa yang ngajarin tapi gak lumrah dari pemikiran anak 5 tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, Tsania Marwa pun mengungkapkan bahwa dia menghabiskan waktu selama dua jam untuk membujuk anak-anaknya untuk keluar dari kamar dan menemuinya.
Namun, di saat anak-anaknya mulai dekat dan tak takut lagi dengannya, pengacara Atalarik Syah kembali berbicara dengan nada tinggi sehingga membuat kedua anaknya takut dan kembali mengurung diri di kamar.
Meski merasa trauma atas apa yang terjadi selama proses eksekusi hak asuh anak kemarin, Tsania Marwa berniat akan tetap memperjuangkan anak-anaknya kembali.