Ia pun akhirnya diminta untuk istirahat tetapi tidak diperbolehkan untuk istirahat penuh dan dilarang untuk berolahraga.
Dua hari kemudian, pada jumat malam ia mengecek lagi dengan testpack dan ternyata dua garis biru itu sudah tidak terlihat sama sekali.
Sampai akhirnya ia mengatakan kepada sang suami dan meminta maaf kalau sepertinya janin dalam perutnya itu sudah tidak ada.
“Sabtu seharian hanya bisa merasakan badan yang mengeluarkan apa yang tak bisa terwujud. Malam harus menahan sakit. Lupa kalau bisa serasa seperti mini kram mules melahirkan. Check lagi garis hilang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rahayu Saraswati mengatakan bahwa ia tidak mudah untuk melalui semua ini, ia juga menyadari bahwa setiap perempuan pasti mempunyai kondisi yang berbeda untuk menanggapi perihal keguguran.
Dengan begitu, ia juga mengimbau kepada para suami agar tidak menyalahkan si perempuannya.
“Kuat atau nggak janinnya juga nggak semuanya karena perempuannya. Ada hal-hal yang di luar kuasa manusia tahu nggak? Tahu kan? Jadi ya syukurilah kalau punya istri sehat,” ucapanya.***