“Ladies, ini bukan salahmu! Keguguran terjadi bukan karena aktivitas fisik sang ibu namun karena abnormalitas di janin,” kata Rahayu Saraswati, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Instagram-nya @rahayusaraswati pada Minggu, 16 Mei 2021.
“Terlalu sering si ibu yang disalahkan "kamu sih terlalu aktif." "Dah tahu kok masih pencalitan?" "Ibunya sih pecicilan.. masih aja kerja." Gemes! Keguguran itu terjadi 1:5 kehamilan. Sering!,” ujarnya menambahkan.
Rahayu Saraswati menjelaskan bahwa tidak semua wanita bisa disamaratakan terkait masalah keguguran.
Baca Juga: Tega! Terkena Gas Air Mata Israel, Seorang Ibu Palestina yang Tengah Hamil 7 Bulan Alami Keguguran
Menurutnya, jika seorang ibu atau wanita itu sehat maka tidak alasan untuk tidak melakukan kegiatan. Asalkan kegiatan itu juga atas seizin Dokter
Sementara itu, Rahayu Saraswati mengungkapkan bahwa sebenarnya ia tidak mudah untuk membagikan pengalamannya terkait keguguran ini karena memang menurutnya, masih terlalu banyak miskonsepsi tentang keguguran.
Diceritakan olehnya, di minggu pertama hidupnya terkesan seperti roller coaster karena ia beberapa kali harus testpack sampai akhirnya muncul dua garis biru dengan jelas pada Selasa pagi.
Namun, pada Rabu sore ia mengalami pendarahan. Dan saat itu Dokter mengatakan jika pendarahan pada awal masa kehamilan adalah hal yang biasa.
Baca Juga: Nathalie Holscher Keguguran, Begini Tanggapan Sule dan Oma Hetty