"Rakyat bukan lawan, rakyat itu kawan. Prajurit bukan bahaya untuk rakyat, prajurit pelindung rakyat. Tapi kita tidak akan pernah sampai kepada harmoni, jika terus saja ada saling curiga," tutur Arie Kriting.
Terakhir, Arie Kriting mengatakan, silahkan menghukum oknum TNI AU tersebut, tapi jangan lupa ajarkan juga rasa cinta kepada rakyat.
"Hukuman silakan dijatuhkan, tapi rasa cinta tolong diajarkan. Agar cerita yang sama tidak terus berulang," kata Arie Kriting.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 1 menit 20 detik beredar di media sosial, yang memperlihatkan aksi dua anggota TNI AU yang tengah mengamankan warga Papua di sebuah warung makan.
Ketika hendak diamankan, salah satu anggota TNI AU lantas menginjak kepala warga Papua tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Markas Besar TNI AU pun menyatakan penyesalan dan permohonan maaf atas tindakan oknum prajuritnya yang menginjak kepala warga di sebuah warung makan, di Merauke, Papua, Senin, 27 Juli 2021.
"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara, Merauke, dan warga di sebuah warung di Merauke, TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," kata Kadispenau TNI AU Marsma TNI Indan Gilang B, Selasa, 28 Juli 2021.
Baca Juga: Febby Rastanty Pernah Niat Bunuh Diri karena Tak Diterima di UI: Aku Nangis-nangis Terus di Kamar
Menurut Indan Gilang, insiden diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung, dan melibatkan dua anggota Pomau yang bermaksud melerai, kini dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke.