Oknum TNI AU Injak Kepala Warga Papua, Arie Kriting: Silakan Dihukum, Tapi Rasa Cinta Tolong Diajarkan

- 28 Juli 2021, 19:06 WIB
Arie Kriting menilai para prajurit TNI harus diajarkan rasa cinta kepada rakyat, agar kejadian kekerasan pada warga Papua tak terulang.
Arie Kriting menilai para prajurit TNI harus diajarkan rasa cinta kepada rakyat, agar kejadian kekerasan pada warga Papua tak terulang. /Instagram.com/@arie_kriting

PR BEKASI - Komika sekaligus aktor Arie Kriting mengecam keras tindakan oknum TNI AU yang menginjak kepala seorang warga Papua.

Arie Kriting mengatakan, harus ada perubahan di Indonesia dan jangan sampai kejadian yang menimpa warga Papua terus berulang.

"Harus ada perubahan. Kejadian terus berulang, lingkaran kekerasan tidak pernah usai. Hari ini menjadi korban, besok menjadi pelaku," kata Arie Kriting, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @arie_kriting, Rabu, 28 Juli 2021.

Baca Juga: Arie Kriting Akui Dilarang Kerabat Minum Obat Usai Positif Covid-19: Narasi dr. Lois Paling Dipegang di Daerah

Menurut Arie Kriting, meski hukuman dijatuhkan pada oknum TNI AU tersebut, tapi luka yang dirasakan warga Papua tidak benar-benar sembuh.

"Hukuman dijatuhkan tetapi luka tidak benar-benar sembuh. Lalu timbul saling curiga, hadir perasaan saling tidak suka," kata Arie Kriting.

"Sementara kita diminta tidak memperkeruh suasana, keadaan tidak pernah menjadi jernih. Maka harus ada perubahan besar, agar cinta tumbuh di hati semuanya," sambungnya.

Baca Juga: Mendagri Terjunkan TNI-Polri Awasi Makan di Tempat 20 Menit, Neno Warisman: Wuih Kayak Negara Fasis ya, Ampun

Arie Kriting lantas mengingatkan bahwa rakyat bukan lawan dan prajurit bukan bahaya untuk rakyat.

"Rakyat bukan lawan, rakyat itu kawan. Prajurit bukan bahaya untuk rakyat, prajurit pelindung rakyat. Tapi kita tidak akan pernah sampai kepada harmoni, jika terus saja ada saling curiga," tutur Arie Kriting.

Tangkapan layar unggahan Arie Kriting soal tindak kekerasan pada warga Papua./
Tangkapan layar unggahan Arie Kriting soal tindak kekerasan pada warga Papua./ Instagram @arie_kriting

Terakhir, Arie Kriting mengatakan, silahkan menghukum oknum TNI AU tersebut, tapi jangan lupa ajarkan juga rasa cinta kepada rakyat.

"Hukuman silakan dijatuhkan, tapi rasa cinta tolong diajarkan. Agar cerita yang sama tidak terus berulang," kata Arie Kriting.

Baca Juga: Babe Cabita Akui Disebut Kadrun Usai Buat Video Parodi Mensos Risma: Aku Dianggap Tidak Pro Pemerintah

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 1 menit 20 detik beredar di media sosial, yang memperlihatkan aksi dua anggota TNI AU yang tengah mengamankan warga Papua di sebuah warung makan.

Ketika hendak diamankan, salah satu anggota TNI AU lantas menginjak kepala warga Papua tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Markas Besar TNI AU pun menyatakan penyesalan dan permohonan maaf atas tindakan oknum prajuritnya yang menginjak kepala warga di sebuah warung makan, di Merauke, Papua, Senin, 27 Juli 2021.
​​​​​
"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara, Merauke, dan warga di sebuah warung di Merauke, TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," kata Kadispenau TNI AU Marsma TNI Indan Gilang B, Selasa, 28 Juli 2021.

Baca Juga: Febby Rastanty Pernah Niat Bunuh Diri karena Tak Diterima di UI: Aku Nangis-nangis Terus di Kamar

Menurut Indan Gilang, insiden diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung, dan melibatkan dua anggota Pomau yang bermaksud melerai, kini dalam penanganan petugas Lanud J.A Dimara Merauke.

"Kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke, kini sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara Merauke," kata Indan Gilang.

Indan Gilang juga mengatakan bahwa proses penyelidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke.

"TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," ujar Indan Gilang.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Instagram @arie_kriting


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah