Network
PR BEKASI - Pelawak senior Nurul Qomar berencana melelang semua lukisan yang dia miliki untuk biaya kemoterapi kanker usus stadium 4C yang diidapnya.
Pasalnya, menurut Nurul Qomar, biaya kemoterapi kanker usus yang diidapnya sangatlah besar.
Tak hanya itu, Nurul Qomar juga berencana menyumbangkan sebagian hasil lelang lukisan yang dimilikinya untuk para pasien yang mengidap penyakit yang sama dengannya.
Baca Juga: Pelawak Nurul Qomar Idap Kanker Usus Stadium 4C, Sempat Tak Bisa BAB dan Buang Gas Selama 1 Bulan
"Saya berencana untuk melelang lukisan yang saya miliki, dan sebagian besar akan saya sumbangkan kepada para penderita yang sama," kata Nurul Qomar, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Populer Seleb, Jumat, 1 Oktober 2021.
Menurut Nurul Qomar, karena biaya untuk kemoterapi selama 6 bulan ke depan cukup besar, dirinya bisa merasakan betapa prihatinnya orang-orang yang mengidap kanker ganas seperti dirinya.
"Saya rencananya untuk program 6 bulan ke depan ini, karena kemoterapi butuh biaya yang besar," ucapnya.
"Saya merasakan betapa prihatinnya menjadi seseorang yang mendapat berkah kanker ganas yang menyerang usus besar dan usus halus stadium 4C," tutur Nurul Qomar.
Dalam kesempatan itu, Nurul Qomar mengungkapkan bahwa dirinya sempat terkejut saat dokter memvonisnya mengidap kanker usus stadium 4C.
Pasalnya, selama ini dirinya selalu membangun pikiran bahwa dirinya sehat dan bahagia.
"Saya surprise aja, karena memang saya selalu membangun mindset sehat dan gembira," kata Nurul Qomar.
Meski merasa terkejut, Nurul Qomar meyakini bahwa sakit yang diidapnya saat ini adalah proses kehidupan yang harus dia jalani dan lewati.
"Tapi gak apa-apa, ini proses perjalanan yang harus saya lewati. Saya pikir ini peristiwa kauniyah, peristiwa sebab dan akibat. Mudahan-mudahan ke depannya lancar," tutur Nurul Qomar.
Menerima cobaan bertubi-tubi usai menghirup udara bebas pada 30 Juli 2021 lalu akibat terjerat kasus pemalsuan Surat Keterangan Lulus (SKL) S2-S3 saat akan menjadi Rektor Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS), Brebes.
Nurul Qomar mengungkapkan bahwa dirinya banyak sekali mendapatkan pelajaran hidup, karena semua kejadian dalam hidupnya adalah sekolah kehidupan yang harus dilaluinya.
"Saya punya prinsip, setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah. Buat saya yang kemarin itu, scholl of life, sekolah kehidupan yang harus saya lalui," kata Nurul Qomar.***
