EKSKLUSIF: Voice of Baceprot, ‘Berisik’ Melawan Stigma Sejak Belia

- 8 Mei 2020, 03:20 WIB
VOICE of Baceprot.*
VOICE of Baceprot.* /DOK. VOICE OF BACEPROT/

"Sampai tidak jajan untuk bisa ikut festival," kata Erza. 

"Saya tidak punya alasan untuk tidak yakin ketika melihat orang seperti itu (personel band)," tutur dia.

Berani berbuat

"Meski tak seperawan Maria, aku bukan budak busuk otakmu. Meski tak seperawan Maria, akulah merdeka, merdekalah seutuhnya."

Penggalan lagu Perempuan Merdeka Seutuhnya (PMS) dari Voice of Baceprot itu seakan menggambarkan kondisi dan perasaan mereka yang sebenarnya.

Hidup dan tumbuh di tengah masyarakat patriarki, Voice of Baceprot lahir untuk menyuarakan keadilan gender.

"Karena kami sebetulnya perempuan korban patriarki," kata Firdda, vokalis sekaligus gitaris Voice of Baceprot.

"Selama bermusik, sekarang itu kalau ada orang memmuji, mereka bilang, 'Ah, untuk ukuran cewek, ini bagus.' Kenapa harus begitu?" tanyanya retoris.

Dengan tekad dan mimpinya, ketiga personel asli Garut yang kini berusia 19 dan 20 tahun itu ingin menghapus stigma bahwa bermusik dan berkarya yang tak bisa dilakukan oleh perempuan, apalagi masih kecil dan berhijab.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah