EKSKLUSIF: Voice of Baceprot, ‘Berisik’ Melawan Stigma Sejak Belia

- 8 Mei 2020, 03:20 WIB
VOICE of Baceprot.*
VOICE of Baceprot.* /DOK. VOICE OF BACEPROT/

Nama itu dicetuskan Erza. Kata baceprot dicomot dari bahasa Sunda yang artinya berisik, menggambarkan ketiga personel band itu yang memang “berisik” mengkritik berbagai hal di sekolah.

"Sebetulnya, baceprot itu konotasinya jelek kalau di bahasa Sunda. Namun bagi saya, diksi itu justru banyak muncul dari hal-hal yang ringan, santai tapi lugas tersampaikan," kata Erza.

"Bagi saya, orang-orang yang baceprot adalah orang-orang yang berani menyampaikan sesuatu. voice of baceprot itu suara anak-anak yang berisik, tapi berisiknya megkritik," tutur dia. 

Band awalnya terbentuk ketika Erza hendak menggelar pertunjukan drama musikal. Namun, Firdda, Widi, dan Euis tak bisa beradu akting sehingga ketiganya diarahkan untuk bermain musik.

"Tiba-tiba mereka jadi lebih suka bermusik, saya saja kaget. Mereka dari nol belajar, dua minggu berlatih, perkembangannya luar biasa, sampai sekarang," kata Erza.

Euis, penabuh drum Voice of Baceprot bercerita, awalnya, drum yang dia gunakan latihan adalah drum rakitan peralatan marching band buatan Erza.

Dalam waktu dua minggu, Euis mampu menguasai lagu dan dalam waktu lima hari bisa mulai menyesuaikan diri dengan drum asli.

Jika memperhatikan lagu-lagu yang mereka mainkan di atas panggung, jelas butuh kemampuan mumpuni untuk membawakannya.

Di kanal Youtube Voice of Baceprot, terdapat dokumentasi pementasan mereka saat membawakan lagu-lagu seperti Evenflow milik Pearl Jam, P.L.U.C.K (Politically Lying, Unholy, Cowardly Killers) dari System of a Down, Psychosocial-nya Slipknot, dan Testify dari Rage Against The Machine.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah